Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Keripik Nangka Pada Industri Pengolahan Di Kota Batu
Main Author: | Sihotang, Onivya Magdalena |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7161/ |
Daftar Isi:
- Kota Batu merupakan kota yang menarik dan berpotensi untuk pengembangan usaha industri kecil dan menengah sehingga akan mensejahterakan masyarakat di Kota Batu dan sekitarnya. Kota Batu terkenal dengan pengolahan keripik buah karena potensi buah-buahan dihasilkan oleh Kota Batu dan sekitarnya. Melalui potensi pertanian yang dimiliki oleh Kota Batu, salah satu komoditas yang memberikan nilai tambah untuk dijadikannya industri pengolahan makanan adalah buah nangka. Dengan luas lahan yang terbatas, sebagian pengolahan industri keripik buah di Kota Batu memilih untuk mengolah buah nangka menjadi keripik nangka karena permintaan konsumen atau pengunjung yang datang ke Kota Batu setiap saat meningkat dan keripik nangka menjadi oleholeh Kota Batu setelah keripik apel. Penelitian ini dilakukan pada industri NI dan GL yang ada di Kota Batu dan buah nangka yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari Tumpang dan Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanpengendalian persediaan bahan baku keripiknangkaolehindustri pengolahan di Kota Batu, menganalisisperbandingantingkatefisiensibiayapengendalianpersediaanbahanbaku danmenganilisispengaruhperubahanhargadankuantitasterhadaptingkatefisiensibiay apadapengendalianpersediaanbahanbakukeripiknangka. Melalui persediaan yang diterapkan pada industri pengolahan maka dilakukannya perhitungan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability sampling sehingga yang akan dijadikan sampel adalah pemilik industri dan penentuan lokasi dilakukan dengan cara purposive method atau ditentukan dengan cara sengaja. Dengan menggunakan metode Economic Order Quantitiy (EOQ) maka hasil analisis yang didapatkan bahwa industri pengolahan di Kota Batu membutuhkan buah nangka sebagai bahan baku keripik nangka setiap pemesanan dengan rata-rata 487,48 kg dan rata-rata total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh industri pengolahan sebesar Rp 1.661.389,79. Berdasarkan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh industri pengolahan belum optimal karena perencanaan dan pengawasan bahan baku tidak diterapkan secara optimal. Dari perhitungan tersebut maka industri pengolahan di Kota Batu mampu menghemat total biaya persediaan yang dikeluarkan dengan jumlah kuantitas yang tinggi dibandingkan dengan perhitungan yang diterapkan oleh industri pengolahan. Dengan adanya diskon kuantitas yang diterapkan oleh industri pengolahan di Kota Batu maka akan menyebabkan perubahan penurunan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh industri untuk mengadakan persediaan bahan baku keripik nangka. Adapun saran yang diberikan penulis terhadap industri pengolahan di Kota Batu agar menerapkan perhitungan persediaan dengan menggunakan metode Economic Order Quantitiy karena akan meminimalkan biaya pengeluaran dan bahan baku yang dipesan juga optimal.