Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Keripik Pisang Pada Industri Pengolahan Di Kota Batu

Main Author: Sa’adah, Lailatul Ni’matus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7160/
Daftar Isi:
  • Seiring berkembangnya industri pengolahan keripik pisang di Kota Batu menyebabkan timbul adanya persaingan antar IKM untuk mendapatkan eksistensi produk. Kota Batu tidak termasuk sentra buah pisang sehingga mengakibatkan setiap IKM untuk mendapatkan bahan baku di Luar Kota yaitu Lumajang, Blitar dan Malang Selatan. Pengambilan bahan baku dengan jarak yang jauh mengakibatkan waktu tunggu dan menghindari keterlambatan maka IKM melakukan pemesanan bahan baku buah pisang dalam kuantitas tinggi. Pemesanan dalam kuantitas tinggi dan tidak seimbang dengan permintaan konsumen mengakibatkan pembengkakan biaya. Permintaan kuantitas bahan baku industri terkadang tidak mampu dipenuhi oleh pemasok sehingga industri menerima bahan baku sesuai pemasok. Hal tersebut mengakibatkan industri tidak mampu memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan persediaan bahan baku yang tepat untuk menghindari kerugian, terhambatnya proses produksi, dan kehilangan konsumen. Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku yang tepat perlu dilakukan untuk menjaga tingkat persediaan bahan baku yang optimal. Industri pengolahan akan mampu menghadapi persaingan produk kripik pisang dengan produk industri pengolahan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendiskripsikan pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan pada industri pengolahan keripik pisang di Kota Batu, 2) menganalisis perbandingan tingkat efisiensi biaya pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan IKM keripik pisang di Kota Batu dengan menggunakan metode pemesanan ekonomis, dan 3) menganalisis pengaruh perubahan harga dan kuantitas terhadap tingkat efisiensi biaya pada pengendalian persediaan bahan baku industri pengolahan keripik pisang di Kota Batu. Lokasi penelitian di Kota Batu ditentukan secara sengaja (purposive method) karena memiliki perkembangan jumlah industri pengolahan yang pesat. Penelitian ini dalam penentuan sampel secara non probability sampling dengan metode sampling insidental. Sampel penelitian ini dilaksanakan di Industri X dan Y berdasarkan hasil survey yang ditemukan di lapangan dan memenuhi kriteria yaitu perbedaan tempat pengambilan bahan baku. Industri X mendapatkan bahan baku di daerah Kelakah (Lumajang) sedangkan Industri Y di daerah Sumbermanjing Wetan (Malang Selatan). Responden penelitian ini ditentukan secara purposive berdasarkan pertimbangan tertentu bahwa kegiatan di Industri X dan Y ditangani langsung oleh pemilik industri. oleh karena itu, pemilik industri menjadi responden penelitian ini. Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point, Maximum dan Minimum Inventory,dan Total Inventory Cost digunakan untuk menganalisis data terkait persediaan bahan baku yang ekonomis.. Teknik Discount Quantity digunakan untuk mengetahui pengaruh diskon terhadap total biaya yang dikeluarkan. Teknik Sensitivitas digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan kuantitas terhadap total biaya persediaan. Hasil perhitungan pengendaliaan persediaan bahan baku keripik pisang pada industri pengolahan di Kota Batu dengan menggunakan metode EOQ lebih efisien daripada metode yang digunakan oleh industri pengolahan di Kota Batu. Rata – ii rata total biaya yang dikeluarkan oleh industri pengolahan di Kota Batu sebesar Rp 883027.49,- lebih tinggi daripada rata – rata total biaya persediaan menggunakan metode EOQ sebesar Rp 560247.81,-. Industri pengolahan untuk mendapatkan jumlah persediaan bahan baku yang ekonomis dengan kuantitas bahan baku sebesar 163.555 kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 1 kali. Hasil perhitungan persediaan pengaman, titik pemesanan kembali, persediaan maksimal dan minimal pada industri pengolahan di Kota Batu mampu memperlancar proses produksi di Industri Pengolahan di Kota Batu dengan tingkat persediaan bahan baku yang cukup. Hasil perhitungan diskon kuantitas industri pengolahan di Kota Batu tidak dapat melakukan pembelian akibat adanya diskon kuantitas yang mampu mengeluarkan total biaya persediaan rendah. Hal tersebut disebabkan kuantitas melebihi kapasitas persediaan maksimal yang dapat menyebabkan masalah penyimpanan bahan baku. Hasil perhitungan sensitivitas pada Industri X dan Y dengan over estimation 5%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% bahwa sepanjang estimasi masih pada tingkat wajar dengan presentase 2.4%, 4.9%, 9.5%, 14%, 18.3%, dan 22.5%.