Pemberdayaan Petani Melalui Sekolah Lapang Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) DI Wilayah Gunung Kawi (Studi Kasus Di Dusun Segelan, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang)
Main Author: | Salam, Achmad Nabilus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7139/ |
Daftar Isi:
- Globalisasi ekonomi, pasca implementasi MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) tahun 2015 telah menempatkan petani Indonesia dalam persaingan usaha yang semakin meningkat. Penghapusan tarif telah membuka persaingan perdangangan, sehingga arus impor komoditas pertanian dari seluruh penjuru dunia hampir tidak terbendung. Harga komoditas pertanian di diorong bergerak secara dinamis pada level yang paling efisien. Petani gurem dengan skala usahatani disekonomis umumnya kurang mampu bersaing. Kondisi ini mengharuskan petani terus beradaptasi melalui proses belajar sepanjang hayat. Hal tersebut disebabkan untuk menguatkan petani dalam kompelasi menejerial yang mumpuni. Artinya, petani perlu untuk meningkatkan kemampuan dalam soft dan hard skill. Petani berpeluang untuk mengembangkan profesionalitasnya melalui Sekolah Lapang (SL). SL merupakan format community based education yang di danai oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM (Sumberdaya Manusia) pertanian. Tujuan SL secara umum adalah perubahan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan perilaku (psikomotorik) petani baik secara personal maupun kelompok agar mampu mengimplementasikan Good Agriculture Practices (GAP). Ubi Jalar Gunung Kawi adalah komoditas unggulan lokal yang terdapat di Gunung Kawi dengan memiliki ciri khas karakterisitik rasa manis, struktur daging yang empuk, lengket, dan berukuran sekepalan tangan anak-anak. Ada beberapa jenis ubi jalar Gunung Kawi diantarannya telo mantag (berwarna orange), telo ungu, telo kuning dan putih. Salah satu sentra ubi jalar yang terdapat di Gunung Kawi terletak pada Dusun Segelan, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang yang diberikan kepada Kelompok Tani Sari Mulyo. Permasalahan yang terdapat di daerah tempat penelitian tersebut adalah lahan yang berfungsi budidaya ubi jalar menjadi penganti atau beralih penggunaan komoditas selain ubi jalar. Komoditas yang menjadi pengganti yaitu seperti tanaman tebu yang digunakan sebagai bahan baku pabrik gula dan rumput gajah yang digunakan sebagai pakan ternak. Hal tersebut dikarenakan rumput pakan ternak lebih mudah dalam perawatannya, tidak membutuhkan tempat penananam yang spesifik dan hanya membutuhkan pengelolaan tanah serta proses penananam yang baik dan benar. Selain itu, masa pemanenan pada rumput pakan sapi tidak terlalu lama 50-55 hari jika pada saat musim kemarau dan jika pada saat musim penghujan hanya 40-45 hari untuk sekali panen. Kondisi tersebut menyebabkan Kelompok Tani Sari Mulyo berpartisipasi dalam penyelengaraan pemberdayaan petani melalui pelaksanaan SL-Ubi Jalar agar tetap mempertahankan tanaman ubi jalar dan mendapatkan hasil produktivitas serta mendapatkan pendapatan panen yang tinggi. Selain itu pemberdayaan dalam SL-Ubi Jalar merupakan sekolah yang sangat cocok bagi petani ubi jalar dalam menerapkan proses usahatani dengan baik dan benar dengan i ii berdasarkan pada pengetahuan yang dimiliki oleh penyuluh dan pengalaman petani dalam berusahatani ubi jalar. Keberhasilan yang dapat diperoleh dalam partisipasi petani melalui pemberdayaan petani SL-Ubi Jalar adalah adanya perubahan dalam menyikapi usahatani dengan peningkatan dalam aspek pengetahuan, sikap, perilaku dan peningkatan produktivitas hasil panen serta peningkatan pemasukan pendapatan hasil usahatani dengan di dukung oleh faktor pendukung seperti adanya pengalaman, peralatan, dan umur petani. Berdasarkan dari pernyataan tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan dan partisipasi kelompok tani dalam SL-Ubi Jalar (2) Bagaimana hubungan faktor pendukung dan penghambat (3) Bagaimana tingkat keberhasilan program SL-Ubi Jalar. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelaksanaan dan partisipasi pemberdayaan petani (2) Menganalisis hubungan faktor pendukung dan penghambat dalam program SL-Ubi Jalar (3) Mengevaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan dalam pemberdayaan petani melalui program SL-Ubi Jalar. Jenis penelitian ini termasuk penelitian campuran antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggambarkan secara deskriptif. Penentuan resonden dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani dengan menggunakan metode sensus sebanyak 28 orang kelompok tani. Metode pengumpulan yang digunakan data pada penelitian ini data primer yang meliputi (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. Sedangkan metode penggumpulan data sekunder diperoleh dari refrensi, laporan, literatur, dan data dari instasi yang terkait. Selanjutnya metode analisis data meliputi analisis deskripsi, Skala likert, dan analisis Rank Spearman hubungan antara faktor pendukung dan faktor penghambat dengan kondisi program SL-Ubi Jalar dan hubungan antara partisipasi dan penyelenggaraan program. Hasil yang didapat pada penelitian adalah pada (1) Aktivitas SL-Ubi Jalar pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tergolong dengan memiliki kategori sedang dan rata-rata presentase 75.33%. (2) Faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan kegiatan pemberdayaan pada faktor pendukung terletak pada faktor pengalaman, peralatan dan faktor pengalaman. Sedangkan pada faktor penghambat terdapat pada faktor pendidikan dan umur. (3) Keberhasilan kelompok tani meliputi adanya sebagian petani mengalami perubahan, peningkatan, dan produktivitas fisik serta pendapatan usahatani ubi jalar atau non-usahatani ubi jalar namun tidak semua petani belum memenuhi kesejahtraan. Saran bagi penelitian ini untuk kebermanfaatan adalah adanya intensitas pemberian pengetahuan dan bimbingan keterampilan kepada kelompok tani dengan studi perbandingan ke kelompok tani yang sudah memiliki produk unggulan dan yang sudah dikenal oleh masyarakat khalayak umum. Dengan memiliki produk unggulan dengan skala menengah ke atas yang dimiliki oleh kelompok tani Sari Mulyo, maka dapat meningkatkan pendapatan dan daerah penelitian tersebut semakin terkenal dan banyak kunjungan sebagai kelompok tani yang menjadi panutan dan percontohan.