Aplikasi Pupuk Kandang Sapi Untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Urea Pada Budidaya Kedelai (Glycine max (L) Merr.)

Main Author: Diyoprakuso, First
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7118/
Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max (L) Merr.) adalah tanaman pangan jenis legum yang dimanfaatkan bijinya dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kedelai biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan ternak. Seiring dengan adanya pertambahan jumlah penduduk, permintaan akan komoditas kedelai semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara, produksi dalam negeri mengalami fluktuasi yang berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan dalam negeri. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2010-2014 berturut-turut sebesar 907, 851, 844, 780, 954 (ribu ton), produksi tersebut mengalami penurunan sampai pada tahun 2013 dan kembali naik pada tahun 2014. Peningkatan produksi pada tahun 2014 diiringi dengan peningkatan luas panen pada tahun yang sama seluas 615.000 ha. Sehingga produktivitas kedelai meningkat dari tahun sebelumnya. Namun jumlah produksi kedelai masih belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 2, 2 juta ton tahun-1. Belum terpenuhinya kebutuhan dalam negeri menyebabkan banyak pihak berupaya untuk meningkatkan hasil produksi kedelai. Salah satu upaya peningkatan produksi dengan penambahan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik secara serempak dan terus menerus akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pupuk anorganik ialah kerusakan pada struktur kimia, biologi dan fisika tanah, selain itu pencemaran lingkungan juga akan terjadi. Sehingga penggunaan pupuk anorganik perlu dikurangi dan disubstitusi dengan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penggunaan pupuk kandang sapi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik (urea) pada budidaya kedelai. Penelitian dilakukan pada bulan September 2016—November 2016 yang bertempat Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jatimulyo, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor yaitu: faktor 1 pupuk kandang sapi (tanpa pupuk kandang sapi, pupuk kandang sapi dengan 10 ton ha-1, dan pupuk kandang sapi dengan 5 ton ha -1), dan faktor 2 pupuk anorganik (urea) (urea dosis 100 %, 75%, dan 50 %). Pelaksanaan penelitian meliputi, persiapan lahan, aplikasi pupuk kadang sapi dan anorganik, dan penanaman. Pemeliharaan meliputi penyulaman, pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit. Sedangkan penggamatan penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan komponen hasil. Data pengamatan yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka dilanjutkkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan hasil bahwa pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk anorganaik (urea) dihasilkan interaksi yang nyata khusunya pada parameter jumlah polong pertanaman, jumlah biji pertanaman, dan jumlah biji ton ha-1. Pengunaan pupuk kandang sapi 10 ton ha-1 dan 5 ton ha-1 mampu menggantikan peranan pupuk anorganik sebagai makanan atau nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh. Hal ini ditunjukan pada parameter pengamatan jumlah polong pertanaman, jumlah biji pertanaman dan jumlah biji ton ha-1 pengunaan pupuk kandang sapi 10 t ha-1 mampu meningkatkan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mengunakan pupuk kandang sapi.