Eksplorasi Jamur Tanah Pada Lahan Krisan Ramah Lingkungan Dan Lahan Yang Diaplikasikan Fungisida Berbahan Aktif Metil Tiofanat Dan Propineb

Main Author: Rosidah, Ismalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7096/
Daftar Isi:
  • Keanekaragaman mikroba tanah merupakan salah satu indikator dalam menentukan indeks kualitas tanah. Peran mikroba tanah sebagai dekomposer dapat menjaga kesuburan tanah. Salah satu dekomposer tersebut adalah mikroba jamur yang dapat mengurai bahan organik tanah menjadi senyawa organik sederhana sehingga berfungsi dalam penukar ion untuk tanaman. Kelimpahan mikroorganisme memiliki respon yang sensitif terhadap pengelolaan budidaya. Jumlah miikroorganisme akan berkurang jika penggunaan bahan kimia secara berlebih. Penggunaaan bahan kimia yaitu pestisida tidak menimbulkan masalah jika digunakan secara tepat. Dampak penggunaan pestisida yaitu pencemaran lingkungan antara lain kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati menurun. Salah satu lahan pertanian yang menggunakan pestisida terdapat pada lahan bunga krisan Sidomulyo, Batu. Dalam hal ini petani lebih sering menggunakan pestisida jenis fungisida berbahan aktif Metil tiofanat dan Propineb. Tujuan dari penelitian untuk mengkaji keanekaragaman jamur tanah dan pengaruh jamur tanah pada lahan krisan ramah lingkungan dan lahan yang diaplikasi fungisida berbahan aktif Metil tiofanat dan Propineb. Penelitian dilaksanakan dengan mengambil sampel tanah pada lahan bunga krisan Kelompok Tani Mulyo Joyo, Desa Sidomulyo Batu. Isolasi, purifikasi dan uji fungisida dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya dan identifikasi jamur dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Analisa tanah dilakukan di Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Kendalpayak, Malang. Penelitian dimulai pada bulan Februari hingga bulan Juli 2017. Metode pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei, eksplorasi dan komparasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani lebih banyak menerapkan lahan konvensional dengan mengaplikasikan fungisida berbahan aktif Metil tiofanat dan Propineb daripada lahan yang menerapkan ramah lingkungan dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promothing Rhizobacteria) dan agens hayati. Keanekaragaman jamur tanah lahan ramah lingkungan lebih tinggi daripada lahan yang diaplikasikan fungisida yaitu sebesar H’= 13,30 dan H’= 12,92. Jamur yang mendominasi berdasarkan jumlah koloni pada lahan ramah lingkungan yaitu jamur Trichoderma sp., dan pada lahan konvensional jamur Fusarium sp. Uji fungisida pada konsentrasi 0,03% mampu menumbuhkan 6 isolat jamur dari genus Trichoderma, Aspergillus, Fusarium dan Humicola. Hal ini menunjukkan 4 genus jamur termasuk tahan terhadap fungisida. Salah satu jamur yang tahan pada perlakuan Propineb yaitu Trichoderma sp. Pengaplikasian fungisida dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap mikroorganisme tanah yang dapat menyebabkan keanekaragaman mikroorganisme menurun, intensitas penyakit meningkat dan produktifitas tanaman menurun. Proses budidaya, penggunaan bahan organik, aplikasi pestisida dan kondisi lingkungan serta kondisi mikroba didalam tanah juga dapat mempengaruhi keanekaragaman jamur tanah.