Analisis Pengendalian Persediaan Buah Salak Sebagai Bahan Baku Keripik Salak Pada Industri Kecil Di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

Main Author: Ramadani, Ni Made Permas Rizka
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7081/
Daftar Isi:
  • Salak merupakan bahan baku utama dalam produksi olahan buah salak, maka ketersediaan buah salak memiliki pengaruh terhadap aktivitas operasional industri. Apabila salak tidak ada maka aktivitas produksi yang di lakukan akan terhambat namun apabila ketersediaan salak yang terlalu melimpah maka akan berpengaruh pada biaya biaya penyimpanan yang akan di tanggung oleh perusahaan. Selama ini, Industri kecil di kabupaten karangasem belum melakukan pengendalian bahan baku. Kedua industri tersebut belum mengimplementasikan pengendalian persediaan bahan baku dengan optimal, padahal melalui manajemen yang baik terhadap pengendalian persediaan bahan baku, industri dapat meningkatkan efisiensi biaya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan persediaan bahan baku keripik salak yang telah diterapkan oleh industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, (2) Menganalisis perbandingan tingkat efisiensi biaya pengendalian persediaan bahan baku yang di terapkan industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, (3) Menganalisis pengaruh perubahan harga dan kuantitas terhadap tingkat efisiensi biaya pada pengendalian persediaan bahan baku pada industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa kabupaten karangasem merupakan daerah yang memiliki perkebunan buah salak terbesar di Provinsi Bali. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh industri yang mengolah buah salak menjadi keripik salak di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali yaitu industri X dan industri Y. Responden dari penelitian ini yaitu manajer dari kedua industri dengan alasan karena manajer pada industri ini paham keseluruhan permasalahan di perusahaan dan memberikan informasi yang di butuhkan dengan lengkap. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh atau sensus. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Economic Order Quantity (EOQ), Diskon Kuantitas (Quantity Discount), dan Sensitivitas Biaya Terhadap Tingkat Kesalahan dalam Q. Hasil dari penelitian ini adalah Pengendalian persediaan bahan baku yang di terapkan oleh industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali masih menggunakan asumsi pribadi sehingga persediaan bahan baku yang di tetapkan oleh masing masing industri belum optimal. Dengan menggunakan metode EOQ terbukti lebih efisien dibandingkan dengan kebijakan yang di terapkan oleh industri di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari rata rata total biaya persediaan dengan menggunakan metode EOQ yang diperoleh sebesar Rp 987.183,2 lebih kecil dibandingkan dengan rata rata total biaya persediaan yang diterapkan melalui kebijakan yang diterapkan oleh industri di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali sebesar RP 1.128.766,82. Dengan adanya diskon kuantitas maka akan berparuh terhadap harga yang di tawarkan oleh pemasok dari masing masing industri. Hasil perhitungan diskon kuantitas yang dilakukan oleh kedua industri tersebut menunjukan bahwa rata rata total biaya yang harus di tanggung oleh industri di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali sebesar Rp 4.204.008,01. Dengan adanya diskon kuantitas diharapkan memberikan hasil yang lebih efisien baik melalui biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan. Adanya analisis sensitivitas terhadap Q dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kenaikan permintaan diatas perkiraan tidak mengakibatkan kerugian terhadap biaya yang dikeluarkan oleh masing masing industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali karena kenaikan harga yang terjadi tidak melebihi atau sama dengan 100 %. Oleh karena itu dengan danya analisis sensitivitas masing masing industri kecil di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akan lebih menguntungkan.