Analisis Value Chain Dan Market Performance Pada Agribisnis Cabai Rawit (Studi Kasus Di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri)

Main Author: Yuniari, Monik Selvi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7064/
Daftar Isi:
  • Cabai merupakan komoditas hortikultura sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani. Cabai adalah salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Jenis cabai yang digemari masyarakat Indonesia ialah cabai rawit (Capsicum frutescens L). Pemanfaatan cabai rawit tidak hanya berfungsi sebagai bumbu masak melainkan sebagai salah satu bahan baku industri seperti makanan, obat-obatan dan kosmetik (Setiadi, 2008). Pentingnya komoditas cabai rawit ini dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan industri masyarakat Indonesia tidak terlepas dari permasalahan fluktuasi harga cabai rawit setiap tahunnya di tingkat produsen dan konsumen. Pulau Jawa merupakan sentra penghasil cabai rawit di Indonesia dan Provinsi Jawa Timur merupakan sentra penghasil cabai rawit terbesar urutan pertama. Besarnya produksi cabai rawit di Jawa Timur dihasilkan dari beberapa daerah sentra penghasil yakni Blitar, Kediri, Sampang, Jember, Malang, Lumajang dan daerah lainnya (BPS diolah Pusdatin, 2016). Pada tahun 2015 Kabupaten Kediri menempati kontribusi produksi tertinggi peringkat kedua setelah Blitar. Kabupaten Kediri memiliki daerah sentra penghasil cabai rawit yang terkenal akan kualitas cabai terbaik di Pulau Jawa yakni di Kecamatan Pagu (BPS Kabupaten Kediri, 2016). Kecamatan Pagu yang merupakan daerah sentra penghasil cabai rawit dan memiliki lembaga penyuluhan yang aktif juga memiliki beberapa permasalahan dalam pemasaran berdasarkan hasil observasi. Desa Tanjung merupakan salah satu desa di Kecamatan Pagu yang memiliki beberapa pemasalahan yakni ketergantungan petani terhadap pengepul sehingga posisi tawar di tingkat petani rendah, adanya permainan pasar yang dilakukan oleh pedagang besar, saluran pemasaran yang beragam serta banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat sehingga terjadi selisih harga yang tinggi di tingkat petani produsen dan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai (value chain) dan kinerja pasar (market performance) pada agribisnis cabai rawit di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Penelitian dilakukan di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri pada bulan Maret hingga Mei 2017. Teknik penentuan sampel untuk responden petani dengan menggunakan probability sampling jenis simple random sampling. Teknik penentuan sampel untuk responden pedagang dengan menggunakan non probability sampling jenis snowball sampling. Teknik pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara, kuisioner, dan observasi langsung. Teknik analisis data dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang digunakan untuk membahas karakteristik petani, lembaga pemasaran dan menggambarkan keadaan proses pemasaran terkait dengan rantai nilai dan kinerja pasar. Analisis rantai nilai (value chain analysis) digunakan untuk mengetahui lembaga pemasaran yang memperoleh nilai (biaya dan keuntungan) tertinggi dan terendah pada proses ii pemasaran cabai rawit di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Tahapan analisis rantai nilai pada penelitian ini ialah analisis pola rantai nilai yang digunakan petani, the point of entry for value chain analysis, dan value chain mapping. Analisis kinerja pasar (market performance analysis) digunakan untuk mengetahui pengukuran efisiensi pemasaran pada operasional dan harga. Tahapan analisis kinerja pasar (market performance analysis) ialah analisis marjin pemasaran dan farmer’s share yang digunakan untuk melihat efisiensi secara operasional. Analisis integrasi pasar dan elastisitas transmisi harga digunakan untuk mengetahui efisiensi secara harga. Pemasaran cabai rawit di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri yang dianalisis menggunakan rantai nilai (value chain) terdiri dari lima lembaga pemasaran yang melakukan berbagai fungsi pemasaran antara lain petani produsen, pedagang pengepul, pedagang besar, pedagang besar pengirim antar daerah dan pengecer. Nilai biaya tertinggi dikeluarkan oleh pedagang pengecer dan nilai keuntungan tertinggi dimiliki oleh petani produsen cabai rawit. Hasil analisis kinerja pasar (market performance) cabai rawit di Desa Tanjung menunjukkan terdapat tiga rantai pemasaran. Rantai pemasaran yang efisien terdapat pada rantai pemasaran I dan III. Nilai farmer’s share tertinggi dan nilai marjin pemasaran terendah terletak pada rantai pemasaran I dan III, sehingga menunjukkan efisien secara operasional. Pemasaran cabai rawit di Desa Tanjung tidak terintegrasi secara vertikal karena nilai β < 1. Elastistas transmisi harga yang dihasilkan pada pasar cabai rawit Desa Tanjung bersifat in elastis karena nilai Et < 1, sehingga menunjukkan pemasaran cabai rawit tidak efisien secara harga.