Hubungan Kerapatan Hutan Mangrove Terhadap Kepadatan Bivalvia Untuk Penentuan Kawasan Konservasi Di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur

Main Author: Ramaniya, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7059/
ctrlnum 7059
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/7059/</relation><title>Hubungan Kerapatan Hutan Mangrove Terhadap Kepadatan Bivalvia Untuk Penentuan Kawasan Konservasi Di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur</title><creator>Ramaniya, Dian</creator><subject>577.698 Mangrove swamp ecology</subject><description>Ekosistem mangrove sangat rentan terhadap kerusakan. Pada tahun 2010, ekosistem mangrove Desa Pilang dipengaruhi oleh lahar dingin vulkanik Gunung Bromo. Dampaknya adalah perubahan komposisi substrat menjadi lebih dominan fraksi pasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan hutan bakau dan kepadatan bivalvia serta hubungannya untuk penentuan kawasan konservasi. Metode yang digunakan adalah membuat transek mangrove dan bivalvia. Transek mangrove menggunakan plot dengan ukuran 10x10 m, 5x5 m dan 1x1 m. Sedangkan, transek bivalvia menggunakan plot dengan ukuran 10x10m di dalamnya ada subplot ukuran 1x1 m sebanyak 5 unit. Kemudian menganalisa data dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 jenis mangrove yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Kerapatan mangrove adalah 978 ind/ha, sehingga kerapatan mangrove termasuk kategori jarang. Kepadatan bivalvia menunjukkan bahwa stasiun 1 memiliki kepadatan bivalvia terendah sebesar 5,2 ind/15m&#xB2;, stasiun 2 memiliki kepadatan bivalvia tertinggi sebesar 8,33 ind/15m&#xB2; sedangkan stasiun 3 memiliki kepadatan bivalvia sedang sebesar 7,33 ind/15m&#xB2;. Hubungan antara kerapatan hutan mangrove dengan kepadatan bivalvia adalah 0,7578 menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan uji regresi sebesar 0,5741 atau 57,41%. Penentuan kawasan konservasi terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti (no-take zone), zona penyangga dan zona pemanfaatan.</description><date>2017-08-10</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Ramaniya, Dian (2017) Hubungan Kerapatan Hutan Mangrove Terhadap Kepadatan Bivalvia Untuk Penentuan Kawasan Konservasi Di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2017/642/051707096</relation><recordID>7059</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Ramaniya, Dian
title Hubungan Kerapatan Hutan Mangrove Terhadap Kepadatan Bivalvia Untuk Penentuan Kawasan Konservasi Di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur
publishDate 2017
topic 577.698 Mangrove swamp ecology
url http://repository.ub.ac.id/7059/
contents Ekosistem mangrove sangat rentan terhadap kerusakan. Pada tahun 2010, ekosistem mangrove Desa Pilang dipengaruhi oleh lahar dingin vulkanik Gunung Bromo. Dampaknya adalah perubahan komposisi substrat menjadi lebih dominan fraksi pasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan hutan bakau dan kepadatan bivalvia serta hubungannya untuk penentuan kawasan konservasi. Metode yang digunakan adalah membuat transek mangrove dan bivalvia. Transek mangrove menggunakan plot dengan ukuran 10x10 m, 5x5 m dan 1x1 m. Sedangkan, transek bivalvia menggunakan plot dengan ukuran 10x10m di dalamnya ada subplot ukuran 1x1 m sebanyak 5 unit. Kemudian menganalisa data dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 jenis mangrove yaitu Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Kerapatan mangrove adalah 978 ind/ha, sehingga kerapatan mangrove termasuk kategori jarang. Kepadatan bivalvia menunjukkan bahwa stasiun 1 memiliki kepadatan bivalvia terendah sebesar 5,2 ind/15m2, stasiun 2 memiliki kepadatan bivalvia tertinggi sebesar 8,33 ind/15m2 sedangkan stasiun 3 memiliki kepadatan bivalvia sedang sebesar 7,33 ind/15m2. Hubungan antara kerapatan hutan mangrove dengan kepadatan bivalvia adalah 0,7578 menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan uji regresi sebesar 0,5741 atau 57,41%. Penentuan kawasan konservasi terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona inti (no-take zone), zona penyangga dan zona pemanfaatan.
id IOS4666.7059
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2018-01-19T18:33:20Z
last_indexed 2021-10-18T02:11:56Z
recordtype dc
_version_ 1751453630984093696
score 17.538404