Jaringan Komunikasi Dan Peran Aktor Dalam Penerapan Program Batu Go Organic ( Kasus Petani Sayur Organik Kelurahan Temas Kota Batu)

Main Author: Saraswati, Endras Meilinda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7046/
Daftar Isi:
  • Pemerintah Kota Batu Dinas Pertanian dan Kehutanan membuat program Batu Go Organic. Launching Go Organic yang dicanangkan Wali kota Batu melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan adalah program yang dicanangkan pemerintah untuk menunjang program pembangunan pertanian berkelanjutan. Pada tahun 2014 pemerintahan Kota batu sedang menggencarkan program Go Organic dikalangan masyarakat agar peduli terhadap berbagai buah dan sayuran tanpa bahan kimia. Menurut Rogers dan Kincaid (1981) tujuan penelitian jaringan komunikasi komunikasi adalah memahami fenomena secara umum mengenai interaksi manusia dalam sistem sosial dan mengidentifikasi struktur komunikasi yang menyususnnya. Peran masing-masing aktor dalam jaringan komunikasi berbeda-beda, konsep pemuka pendapat (opinion leader) dan penjaga gerbang (gatekeeper) dikenal dalam mempercepat penyebaran suatu gagasan atau teknologi baru kepada masyarakat. Ada beberapa elemen penting diantaranya yakni: aktor (Node), link (edge), komponen, klik, bridges, hubs, cutpoints, dan pemecil. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik individu petani dan faktor lingkungan petani. (2) Menganalisis struktur jaringan komunikasi pada jaringan utuh yang dibentuk oleh petani dalam mendapatkan informasi budidaya sayur organik. (3) Mendeskripsikan hubungan peran aktor dalam struktur jaringan komunikasi dalam penerapan program Batu Go Organic. Metode analisis jaringan komunikasi menggunakan analisis jaringan komunikasi dan statistik. Analisis jaringan lebih menekankan pada jaringan utuh (complete networks) yakni level aktor, level sistem, dan level kelompok. Analisis jaringan komunikasi dilakukan dengan pendekatan kuantitaif deskriptif. Data yang diambil adalah data relasional dua aktor dengan aktor lain. Data diolah dengan menggunakan software UCINET VI untuk melihat struktur jaringan. Analisis statistik dilakukan mengamati variabel-variabel yang saling berhubungan. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji kolerasi Rank Spearman. Data diolah dengan menggunakan software SPSS 21.0 for windows. Hasil penelitian jaringan komunikasi dan peran aktor penerapan program menggunakan sosiometri menunjukkan bahwa ukuran jaringan komunkasi petani sayur organik ini termasuk kecil dan sifatnya kohesif dengan jumlah anggota kelompok 14 orang. Intensitas komunikasi antar aktor lebih sering. Kepadatan yang terbentuk dalam jaringan komunikasi petani sayur organik rata-rata sebesar 31.74 persen. Hal tersebut menandakan kepadatan rendah. Diameter yang terbentuk dalam jaringan komunikasi petani sayur organik rata-rata sebesar 2.2, artinya masing-masing aktor membutuhkan 2 langkah untuk mendapatkan informasi. Hasil dari resiprositasnya tertinggi ada pada jaringan komunikasi perawatan dan pemupukan sebesar 0,827 dan hasil terendah ada pada jaringan komunikasi proses sertifikasi organik sayur sebesar 0,567. Hasil tersebut menentukan sifat jaringan yang sempurna dan belum sempurna. Keseluruhan rata- rata jaringan komunikasi petani sayur organik didapatkan hasil sentralisasi sebesar 92,6 persen artinya aktor tersentralisasi. ix Hanya ada beberapa aktor yang dijadikan sebagai rujukan. Aktor yang menjadi aktor penting atau aktor sentral adalah actor nomor 1 dengan memiliki jumlah keanggotaan klik terbanyak dan memiliki nilai sentralitas tertinggi pada setiap aspek. Hubungan antara variabel struktur jaringan komunikasi dengan penerapan program menunjukkan hubungan yang positif nyata, dalam beberapa hal yaitu sentralitas tingkatan, kedekatan, keperantaraan dan eigenvektor.