Analisis Sebaran Dan Perubahan Luasan Mangrove Menggunakan Metode Penginderaan Jauh Di Rejoso Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Main Author: | Putra, Rizqy Irfansyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/7037/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Rejoso terletak di Kabupaten Pasuruan , Jawa timur. Terdapat hutan mangrove di Kecamatan Rejoso dan berada di zona intertidal. Dalam perkembangannya, hutan mangrove di Kecamatan Rejoso semakin berkurang dikarenakan adanya perubahan fungsi lahan dari mangrove menjadi tambak yang berdampak pada ekosistem mangrove. Hutan mangrove dapat diidentifikasi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh, dimana letak geografi hutan mangrove yang berada pada daerah peralihan darat dan laut memberikan efek perekaman yang khas jika dibandingkan obyek vegetasi darat lainnyaAdapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan luasan dan distribusi mangrove pada tahun 2006, 2011 dan 2016 menggunakan metode penginderaan jauh di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dengan pengambilan data secara lapang, serta melakukan proses pengolahan data citra satelit menggunakan software pengolahan citra satelit dan sistem informasi geografis. Proses pengolahan mangrove dari citra satelit Landsat 7 dan landsat 8 menggunakan indeks vegetasi NDVI (Normalized Distribution Vegetation Index) dan SAVI (Soil Adjusted Vegetation Index). Berdasarkan hasil pengolahan data mangrove citra satelit didapatkan luas mangrove di Kecamatan Rejoso pada tahun 2006 sebesar 288,4 ha; tahun 2011 sebesar 237,5 ha; tahun 2016 sebesar 233,1 ha. Maka dapat disimpulkan bahwa mangrove di Kecamatan Rejoso mengalami pengurangan luasan. Sedangkan hasil pengolahan data indeks vegetasi NDVI dan SAVI didapatkan mangrove di Kecamatan Rejoso memiliki kerapatan mangrove pada tahun 2006 jarang; pada tahun 2011 untuk NDVI jarang dan SAVI lebat; tahun 2016 kerapatan mangrove lebat. Maka ditinjau dari nilai kerapatan mangrove di Kecamatan Rejoso dari hasil pengolahan citra mengalami peningkatan kerapatan mangrove dari jarang menjadi lebat dalam kurun waktu 10 Tahun. Nilai NDVI dan SAVI dari tahun 2006 hingga 2017 bebeda. Nilai SAVI lebih tinggi dibanding NDVI. Jenis mangrove dominan yang ditemukan disana adalah Soneratia alba. Data lapang kualitas air di Kawasan mangrove Kecamatan Rejoso termasuk baik bagi pertumbuhan mangrove dan data validasi lapang didapatkan nilai Overall Accuracy 83,4% yang berarti peta pada penelitian ini dapat digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil Trend perubahan luasan mangrove diperoleh data mengalami penurunan dari tahun 2006 sampai tahun 2016 berkurang 55,3 ha. Perubahan luasan mangrove terjadi karena pengalihan fungsi lahan mangrove menjadi tambak dilihat dari peta tutupan lahan Kecamatan Rejoso. Nilai indeks vegetasi SAVI lebih besar dibanding dengan indeks vegetasi NDVI. Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yakni, perlu adanya konservasi mangrove di Kecamatan Rejoso dan juga peran aktif mahasiswa maupun masyarakat untuk melakukan penanaman kembali mangrove terutama mangrove yang memiliki sifat akar yang kuat.