Analisis Kinerja Unit Usaha Lkm Pada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) “Sekapuk” Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik

Main Author: Zahro, Hanifatus
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7035/
Daftar Isi:
  • Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) didirikan dengan tujuan untuk mengelola potensi desa dan menyejahterakan masyarakatnya, serta sebagai sarana untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Adanya pembentukan BUM Desa merupakan salah satu bentuk otonomi daerah yaitu kewenangan yang diberikan oleh pemerintah kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan wilayahnya masing-masing. BUM Desa Sekapuk merupakan salah satu BUM Desa terbesar dan menjadi pemenang dalam kegiatan evaluasi BUM Desa tingkat Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) pada tahun 2015-2016. Akan tetapi pada salah satu unit usaha yang dikelola yaitu unit usaha Lembaga Keuangan Mikro (LKM) masih terdapat beberapa permasalahan seperti keterbatasan modal, minimnya pendapatan dan banyaknya penunggakan pembayaran angsuran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja unit usaha LKM yang dikelola oleh BUM Desa untuk menjamin pencapaian segala kegiatannya sesuai dengan tujuan, serta untuk mengetahui kontribusi yang diberikan terhadap PADesa. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive pada BUM Desa Sekapuk yang terletak di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik yaitu pada unit usaha LKM yang merupakan salah satu unit usaha yang dikelola oleh BUM Desa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2017. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik penentuan sampel yaitu non probability sampling dengan metode purposive dengan pertimbangan tertentu (judgment sampling) yang digunakan untuk penentuan responden dalam menganalisis kontribusi unit usaha LKM terhadap PADesa, dan probability sampling dengan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus slovin dan jumlah responden yang dihasilkan yaitu 69 responden yaitu digunakan untuk penentuan responden pendekatan balanced scorecard pada perspektif pelanggan untuk indikator kepuasan pelanggan dan reputasi. Analisis data dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard berdasarkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan dengan indikator Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM). Perspektif pelanggan dengan indikator akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan dan reputasi. Perspektif proses bisnis internal dengan indikator proses operasi, inovasi dan layanan purna jual, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan indikator produktivitas karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja unit usaha LKM secara keseluruhan dinilai cukup baik dengan nilai 0,45. Hal tersebut dikarenakan berdasarkan perspektif keuangan cukup baik (indikator ROI, ROE dan NPM mendapatkan skor 0), perspektif pelanggan dinilai cukup baik (indikator akuisisi pelanggan dan profitabilitas pelanggan cukup baik, dengan skor 0, dan indikator kepuasan pelanggan dan reputasi dinilai baik dengan skor 1), perspektif proses bisnis internal dinilai baik (indikator proses produksi, inovasi dan layanan purna ii jual dinilai baik dengan skor 1), serta proses pembelajaran dan pertumbuhan dinilai cukup baik (indikator produktivitas karyawan dinilai cukup baik dengan skor 0). Selain itu unit usaha LKM juga mampu memberikan kontribusi terhadap PADesa yaitu sebesar 20% dari pendapatan.