Kualitas Makronuklei Dan Mikronuklei Pada Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus Fuscoguttatus-Lanceolatus) Yang Di Infeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Pada Bak-Bak Pemeliharaan Dengan Treatment Dunaliella Salina

Main Author: Alta, Yosef Benny
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7027/
Daftar Isi:
  • Ikan kerapu merupakan jenis ikan laut bernilai ekonomi penting yang memiliki nilai ekonomis tinggi baik pasar nasional maupun pasar internasional, khususnya bila dijual dalam keadaan hidup di luar negeri seperti Singapura Hongkong, Taiwan, dan Cina Selatan. Penyakit yang sering menyerang ikan kerapu yaitu Viral Nervous Necrosis (VNN). VNN diklasifikasikan sebagai Betanodavirus, bersama-sama dengan Alphanodavirus termasuk dalam anggota Famili Nodaviridae yang menyerang ikan kerapu, terutama pada stadia larva dan benih. VNN dapat menyebabkan kematian massal hingga mencapai prevelensi 100%. VNN umumnya menyerang sistem organ syaraf mata dan otak yang dapat menyebabkan kelainan pada ikan yang diserang. Gejala yang ditimbulkan adalah dengan ikan berputar-putar atau whirling, terjadi sleeping dead atau ikan berada di dasar seperti mati serta adanya gejala tingkah laku yang tidak wajar Viral Nervous Necrosis ini umumnya menyerang sistem organ syaraf mata dan otak yang dapat menyebabkan kelainan pada ikan yang diserang. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan dilihat dari status hematologi, kualitas makronuklei dan mikronuklei sel darah ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.) yang diinfeksi Viral Nervous Necrosis pada bak pemeliharaan dengan treatment Dunaliella salina. Metode yang digunakan yaitu deskriptif experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengamatan dilakukan pada perlakuan (A) ikan kontrol (ikan tanpa perlakuan D. salina dan VNN), (B) ikan dengan pemberian VNN tanpa D. salina, (C) ikan dengan pemberian D. salina 102, (D) ikan dengan pemberian D. salina 104, (E) ikan dengan pemberian D. salina 106, (F) ikan dengan pemberian D. salina 102 dan VNN, (G) ikan dengan pemberian D. salina 104 dan VNN, (H) ikan dengan pemberian D. salina 106. Pemberian Dunaliella salina dan infeksi VNN dilakukan pada hari pertama. Status hematologi, Kualitas Makronuklei dan Mikronuklei untuk melihat respon virus terhadap perubahan darah. Hasil pengamatan hematologi didapatkan hasil eritrosit tertinggi terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan Dunaliella 104 dengan total eritrosit 750.000 sel/mm3. Eritrosit terendah terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan VNN dengan jumlah eritrosit 450.000 sel/mm3. Nilai leukosit tertinggi terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan VNN dengan total leukosit 275.000 sel/mm3. Leukosit terendah terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan Kontrol dengan jumlah leukosit 105.000 sel/mm3. Nilai hemoglobin tertinggi terdapat pada ikan kerapu yang di beri perlakuan Dunaliella 104 dengan jumlah hemoglobin 7 gr/100ml. Nilai hemoglobin terendah terdapat pada ikan kerapu dengan perlakuan Dunaliella 102 + VNN dengan jumlah hemoglobin 3 gr/100ml. Nilai hematokrit tertinggi terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan Dunaliella 104 dengan jumlah hematokrit berkisar 30%. Sedangkan untuk jumlah terendah terdapat pada ikan kerapu yang diberi perlakuan VNN dengan jumlah hematocrit sekitar 14%. Nilai makronuklei tertinggi terdapat pada perlakuan VNN berkisar 13,5/1000 sel. Sedangkan jumlah makronuklei terendah terdapat pada perlakuan Dunaliella salina 106 + VNN sekitar 7,8/1000 sel. Nilai 3 mikronuklei tertinggi terdapat pada perlakuan Dunaliella 106 + VNN berkisar 18/1000 sel. Sedangkan jumlah mikronuklei terendah terdapat pada perlakuan kontrol sekitar 2/1000 sel. Berdasarkan pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa Tingginya jumlah makronuklei dan mikronuklei yang ada dalam darah ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.) tersebut menunjukan adanya genotoksik yang ada diperairan yang membuat ikan dalam keadan stress atau sakit, dan Dunaliella salina. Dapat menurunkan jumlah makronuklei dan Mikronuklei pada ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.) serta perlakuan paling baik adalah pemberian Dunaliella salina dengan kepadatan 104 berdasarkan uji BNT 5% mampu mengurangi jumlah makronuklei dan mikronuklei sel darah ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.) karean kandungan yang dimiliki Dunaliella salina mampu meningkatkan sistem imun ikan.