Dampak Pemberian Bahan Organik Serta Penanaman Tithonia diversifolia Dan Arachis pintoi Terhadap Laju Infiltrasi Pada Tanah Tertimbun Abu Vulkanik Gunung Kelud

Main Author: Laurence, Yohanes Kornelius
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7018/
Daftar Isi:
  • Bahan material vulkanik Gunung Kelud hasil letusan Februari 2014 berbutir kasar dan mengandung silika yang tinggi sehingga dapat menyebabkan pemadatan, dan menurunkan kapasitas infiltrasi. Pemanfaatan bahan organik dengan tanaman liar yang banyak terdapat di lokasi terdampak letusan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki penurunan infiltrasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016 - Januari 2017 di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Malang. Plot percobaan dibuat dengan ukuran 0.5 m x 0.5 m, yang diisi dengan ketebalan lapisan material vulkanik yang berbeda (5 dan 15 cm). Bahan organik (pupuk kandang dan daun ubi jalar) kemudian diaplikasikan dengan dosis setara 20Mg.Ha-1. Setelah 2 minggu inkubasi, Tithonia diversifolia ditanam. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan setelah Tithonia diversifolia dan Arachis pintoi berumur 5 bulan, menggunakan Single Ring Infiltrometer, dan dihitung dengan Metode Kostiakov. Pada saat yang sama, contoh tanah diambil untuk analisa sifat fisik (kapasitas menahan air, porositas, berat isi dan permeabilitas). Berdasarkan hasil penelitian, kombinasi bahan organik daun ubi jalar dan tanaman T. diversifolia dapat meningkatkan laju infiltrasi tanah terdampak erupsi Gunung Kelud dengan nilai 0.01 cm min-1. Jika membandingkan tanaman pionir, tanaman T. diversifolia lebih dapat meningkatkan laju infiltrasi dibanding A. pintoi dengan nilai berkisar 0.06 cm min-1 hingga 0.18 cm min-1. Selain meningkatkan laju infiltrasi, bahan organik dan tanaman pionir dapat memperbaiki sifat fisik bahan letusan dan tanah tertimbun. Laju infiltrasi tanah tertimbun bahan letusan setebal 5 cm (0.47 cm min-1) lebih cepat dibandingkan tanah tertimbun bahan letusan 15 cm (0.45 min-1).