Hubungan Karakteristik Jaringan Daun Dengan Tingkat Ketahanan Terhadap Serangan Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora) Pada Beberapa Varietas Jagung Pipil (Zea mays L.)

Main Author: Tyas, Wimas Indra Restu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/7015/
Daftar Isi:
  • Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman serealia yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ternak. Pada tahun 2015 produktivitas jagung nasional sebesar 51,70 ku/ha atau meningkat sebesar 2,16 ku/ha, dibandingkan tahun 2014, atau meningkat sebesar 4,36% (BPS, 2015). Meskipun terjadi peningkatan pada produktivitas jagung, konsumsi jagung untuk rumah tangga terus mengalami penurunan. Salah satu penyebab rendahnya hasil produksi jagung adalah adanya serangan patogen. Adanya serangan patogen akan mempengaruhi metabolisme tanaman dan dapat menyebabkan tanaman mati. Kematian tanamana akan mengakibatkan penurunan hasil produksi jagung. Salah satu penyakit yang menyerang jagung yaitu karat daun (Puccinia polysora). Pengendalian serangan penyakit karat daun dapat dilakukan dengan penggunaan varietas tahan. Hal ini lebih menguntungkan, karena sifat ketahanannya lebih stabil, ekonomis, serta tidak menimbulkan efek samping berupa keracunan dan pencemaran lingkungan. Terdapat perbedaan morfologi pada tanaman jagung yang rentan dan tahan. Perbedaan struktural daun berkaitan dengan sifat ketahanan yang dimiliki tanaman terhadap serangan patogen. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan PT. BISI International, Tbk. Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Kultur Jaringan dan Mikroteknik Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. Intensitas penyakit karat daun dihitung dengan menggunakan metode skoring dan dikelompokkan kedalam kategori ketahanan. Pengamatan karakteristik anatomi daun jagung (ketebalan epidermis, kerapatan stomata, dan kerapatan trikoma) dilakukan untuk mengetahui apakah karakteristik anatomi daun tersebut mampu menahan serangan penyakit karat daun. Selain itu dilakukan penghitungan produksi tanaman jagung dengan menimbang berat tongkol jagung perplot, berat 5 tongkol jagung, berat pipil jagung dan rendeman jagung. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa intensitas penyakit karat daun berkisar antara 15,35% hingga 19,19 %. Seluruh varietas jagung yang diuji merupakan varietas yang tahan terhadap penyakit karat daun Puccinia polysora. Dan karakteristik anatomi daun pada tanaman jagung tidak memberikan pengaruh pada besar intensitas penyakit karat daun.