Integrasi Tanaman-Ternak Dalam Usahatani Konservasi Studi Kasus Pada Sepuluh Petani di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Main Author: Hermawan, Prasetyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6964/
Daftar Isi:
  • Fenomena yang terjadi pada sektor pertanian dewasa ini adalah degradasi lahan dan menurunnya tingkat kesuburan tanah. Hal ini terjadi pada lahan pertanian dataran rendah maupun dataran tinggi. Dalam merespon fenomena ini, Kementerian Pertanian mengagas pertanian dengan konsep zero waste dan LEISA (Low External Input for Sustainable Agriculture). Penggunaan ternak dalam budidaya pertanian dapat mengimplementasikan kedua konsep tersebut. Populasi ternak banyak ditemukan di daerah pedesaan karena berbagai jenis ternak telah lama dipelihara guna menunjang budidaya pertanian. Seiring dengan pengaruh ekonomi pasar dan adopsi teknologi, peranan ternak khususnya dalam menunjang kegiatan pertanian ikut berubah. Penelitian ini bertujuan antara lain : 1) untuk mengidentifikasi ragam pola pertanian terpadu tanaman-ternak yang ada di Desa Kucur, 2) untuk menganalisis motif yang menyebabkan petani-peternak menerapkan pertanian terpadu tanaman-ternak dengan pola tertentu, 3) untuk menganalisis interaksi tanaman-ternak dan usahatani konservasi yang ada di Desa Kucur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus (case study). Studi kasus merupakan penelitian empiris untuk menggali fenomena pertanian terpadu tanaman-ternak yang hingga saat ini masih diterapkan oleh petani-peternak. Penelitian dengan menggunakan desain studi kasus ini dapat meningkatkan dan mempertajam suatu pemahaman terkait pertanian terpadu tanaman ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing subjek menerapkan pola pertanian terpadu yang dapat dikelompokkan menjadi sepuluh pola. Masingmasing subjek di dalam sebuah pola memelihara jenis tanaman dan jenis ternak yang berbeda. Selain itu, terdapat perbedaan keterpaduan atau interaksi antara tanaman dengan ternak pada masing-masing pola. Motif petani-peternak dalam menerapkan pertanian terpadu berbeda-beda pada setiap pola, antara lain : sebagai sumber pendapatan tambahan, pemanfaatan kotoran sapi, sebagai hobbi atau kegemaran, sebagai pemenuhan kebutuhan sebagai sekunder, sebagai sumber protein hewani, sebagai tabungan hidup, sebagai bentuk investasi dan pemenuhan stok pada musim tertentu. Interaksi tanaman dengan ternak pada pertanian terpadu sangat bervasiasi sesuai dengan pola yang telah dikelompokkan. Sebagian besar interaksi yang dilakukan subjek adalah pemanfaatan rumput gajah sebagai pakan ternak dengan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kandang. Usahatani konservasi dianalisa dari 3 kegiatan yang diterapkan oleh subjek, yaitu pembuatan teras bangku, penanaman rumput gajah pada teras, dan penambahan pupuk organik. Subjek yang menerapkan seluruh usahatani konservasi terdapat 7 orang. Subjek yang menerapkan usahatani konservasi berupa pembuatan teras bangku dan penambahan pupuk organik terdapat 1 orang. Subjek yang menerapkan usahatani konservasi berupa pembuatan teras bangku dan penanaman rumput gajah pada teras terdapat 1 orang. Sedangkan subjek yang hanya menerapkan usahatani konservasi berupa pembuatan teras bangku terdapat 1 orang.