Bioaktivitas Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Terhadap Kumbang Tembakau Lasioderma serricorne Fabricius (Coleoptera: Anobiidae)
Main Author: | Prabowo, Donny Setyo Arie |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6947/ |
Daftar Isi:
- Tembakau merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia yang berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Daun tembakau umumnya dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dalam gudang. Lamanya periode penyimpanan dapat memberikan kesempatan bagi kumbang tembakau, Lasioderma serricorne untuk tumbuh dan bereproduksi. L. serricorne mengakibatkan daun berlubang sehingga nilai jual menjadi berkurang. Upaya pengendalian yang selama ini dilakukan adalah dengan fumigasi fosfin. Penggunaan fosfin harus memperhatikan aspek keselamatan kerja karena sangat beracun terhadap manusia. Alternatif lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan insektisida alami yang bersifat ramah lingkungan. Salah satunya adalah ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum). Minyak atsiri cengkeh mengandung senyawa volatil seperti eugenol, eugenol asetat dan metil eugenol dimana senyawa-senyawa tersebut berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fumigan dan repelen ekstrak daun cengkeh terhadap L. serricorne. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 5 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dengan membandingkan beberapa konsentrasi, yaitu 0 ppm (kontrol), 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, dan 40 ppm. Masing-masing konsentrasi ditambahkan pelarut aseton hingga 1 mL. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian aktivitas fumigan dan sifat atraktan atau repelen ekstrak daun cengkeh terhadap L. serricorne. Pengujian aktivitas fumigan dilakukan dengan memaparkan 20 telur, 20 larva, 20 pupa, dan 20 imago dalam masing-masing stoples perlakuan. Pengujian atraktan atau repelen dilakukan pada 20 imago L. serricorne. Data hasil uji fumigan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA), dan jika terdapat perbedaan yang nyata dalam perlakuan dilakukan uji lanjutan beda nyata terkecil (BNT) (5%) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Nilai LC50 (Median Lethal Concentration 50%) dihitung dengan menggunakan analisis Probit menggunakan program Hsinchi. Sedangkan data hasil uji atraktan atau repelen dihitung dengan menggunakan rumus Indeks Repelen (IR) kemudian dianalisis dengan uji nonparametrik Kruskal Wallis untuk mengetahui bagaimana pengaruh repelensi ekstrak daun cengkeh terhadap L. serricorne Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun cengkeh memiliki aktivitas fumigan terhadap imago, pupa, larva, dan telur L. serricorne. Nilai LC50 yang dibutuhkan untuk telur, larva, pupa, dan imago secara berurutan yaitu: 12,54 ppm/300 ml udara (41,38 ppm/L udara); 19,50 ppm/250 ml udara (78 ppm/L udara); 15,03 ppm/250 ml udara (60,12 ppm/L udara); dan 12,95 ppm/250 ml udara (51,8 ppm/L udara). Ekstrak daun cengkeh juga memiliki sifat repelen terhadap L. serricorne. Semakin tinggi konsentrasi yang digunakan dalam pengujian, maka tingkat repelensi yang dihasilkan juga semakin tinggi.