Daftar Isi:
  • Gelombang merupakan salah satu parameter fisika oseanografi yang paling berpengaruh terhadap kondisi perairan dan perubahan pantai. Secara umum, gelombang sehari-hari di laut terjadi karena adanya tiupan angin di permukaan laut atau disebut gelombang angin. Selanjutnya gelombang di perairan akan menjalar dari laut dalam menuju pantai, dalam penjalaran gelombang tersebut terdapat perubahan bentuk (transformasi) karena adanya proses refraksi, shoaling, refleksi, difraksi dan gelombang pecah. Pengetahuan mengenai transformasi gelombang tersebut penting gunanya bagi informasi pengembangan maupun pembangunan pesisir, diantaranya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Menganti yang direncanakan akan dikembangkan menjadi Pelabuhan Pendaratan Ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profil batimetri perairan Pantai Menganti terhadap pola transformasi gelombang yang terbentuk sebagai informasi dasar kondisi gelombang yang ada bagi pengembangan maupun pembangunan pesisir Pantai Menganti. Metode penelitian yang digunakan berupa metode deskriptif analitis. Data yang dipergunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pengukuran lapang berupa data kedalaman perairan dan pasang surut, sedangkan data sekunder berupa data gelombang dan arah angin dari situs European Center for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data gelombang dan data batimetri yang diperoleh selanjutnya dimodelkan menggunakan perhitungan untuk mengetahui pola transformasi gelombang dari laut lepas menuju perairan pantai. Kemudian dapat diamati dan dianalisis transformasi gelombang yang terjadi. Adanya perbedaan karakteristik pantai pada lokasi penelitian, maka wilayah kajian transformasi gelombang dibagi menjadi empat wilayah untuk mewakili perbedaan kondisi pantai yang ada. Wilayah I berupa pantai berbatu di dekat tanjung, wilayah II berupa pantai berpasir yang dimanfaatkan sebagai tempat pendaratan kapal, wilayah III berupa pantai pasir berbatu yang sedikit lebih menjorok ke laut dibanding wilayah lain, sedangkan wilayah IV berupa pantai pasir berbatu yang cenderung lurus. Hasil analisis profil batimetri diketahui bahwa perairan Pantai Menganti memiliki profil kedalaman yang beragam, mulai dari sangat landai dengan kemiringan 1,7o pada sisi kanan pantai, hingga agak curam dengan kemiringan 6,6o pada sisi kiri pantai dekat dengan tanjung. Memiliki kedalaman maksimal 29,81 m, dan rata-rata 16,26 m. Menggunakan analisis korelasi sederhana diketahui bahwa kedalaman perairan paling berpengaruh terhadap kecepatan dan panjang gelombang. Adapun wilayah III dan IV menjadi wilayah dengan gelombang yang lebih tinggi dibandingkan yang lain, dan wilayah II merupakan wilayah dengan kondisi gelombang yang paling tenang dibandingkan yang lain, karena berada dekat dengan perairan yang lebih dalam dan terlindungi dari tanjung, terutama pada musim timur.