Evaluasi Daya Hasil Pendahuluan 12 Calon Jagung Hibrida

Main Author: Bagaskara, Reindy Katon
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6877/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi daya hasil calon varietas yang di uji. Dengan hipotesis: terdapat perbedaan karakter hasil calon varietas hibrida yang di uji dengan varietas pembanding. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Brawijaya Griya Santha pada bulan Maret- Juli 2017, Alat yang digunakan untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan ialah cangkul, sabit, gunting, kamera, kertas label, papan impraboard, bambu dan tali rafia, meteran, penggaris dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah 12 calon jagung hibrida; UB41,UB42, UB43, UB44, UB45, UB46, UB47, UB48, UB49, UB50, UB51, UB52. Sedangkan untuk kontrol digunakan jagung varietas BISI 18 dan Pertiwi 3. Pupuk majemuk NPK (15,15,15), pupuk kompos, pupuk ZA, herbisida, insektisida, fungisida dan air. Penelitian dilakukan pada luas lahan 18,4 m x 43,4 m. Dengan plot seluas 4 m x 2,5 m, jarak antar plot 60 cm. Dalam 1 plot jarak tanam antar jagung adalah 70 cm x 20 cm (denah). Penelitian menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Terdapat total 56 petak perlakuan yang terdiri dari 12 varietas jagung hibrida dan 2 varietas jagung pembanding (bisi dan pertiwi). Dalam 1 plot percobaan terdapat 70 tanaman (denah). Setiap plot perlakuan terdapat 6 sampel pengamatan. Parameter pengamatan dalam penelitian merupakan pengamatan kuantitatif, meliputi: Tinggi tanaman (cm), umur berbunga jantan (tasseling), umur berbunga betina (silking), panjang tongkol, jumlah tongkol per tanaman, umur panen, panjang tongkol kupasan (kernel), diameter tongkol (cm), panjang husk cover, kadar air, Jumlah baris per tongkol, bobot tongkol segar, bobot pipilan per tongkol, bobot 100 biji, rendemen hasil, dan potensi hasil. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan tabel annova (uji F). Jika terdapat perbedaan yang nyata dalam perlakuan, maka dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan (DMRT) dengan taraf 5%. Dan nilai ragam genetik (KKG) dihitung menggunakan estimasi kuadrat tengah (KT). Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan beberapa variabel menunjukkan hasil yang berbeda nyata dan tidak berbeda nyata. Karakter yang menunjukkan hasil berbeda nyata adalah perkecambahan 4 hst, tinggi tanaman 2 mst, tinggi tanaman 4 mst, tinggi tanaman 6 mst, umur tasseling, umur panen, panjang husk cover, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris per tongkol, bobot tongkol, kadar air, bobot 100 biji. Sedangkan karakter yang tidak berbeda nyata adalah perkecambahan 5 hst, perkecambahan 6 hst, tinggi tanaman 8 mst, tinggi letak tongkol, umur silking, bobot pipilan per tongkol, bobot tongkol ton.ha-1 , dan hasil biji pada kadar air 12% (ton.ha-1). Secara umum daya hasil 12 calon hibrida yang di evaluasi cukup baik, secara statistik tidak ada perbedaan daya hasil calon hibrida dibandingkan dengan varietas pembanding komersial BISI 18 dan Pertiwi 3. Namun terdapat perbedaan komponen dari masing-masing calon hibrida yang di uji. Dari hasil scoring berdasarkan komponen hasil penentu nilai keunggulan jagung diketahui urutan dari nilai keunggulan tertinggi ke terendah yaitu: UB 48, UB 45, UB 41, UB 50, UB 42, UB 44, UB 52, UB 46, UB 49, UB 47, UB 51, UB 43. Perlu dilakukan pengujian pada beberapa lokasi terhadap calon hibrida UB 48, UB 45, UB 41, UB 50, dan UB 42 berdasarkan potensi hasil dan nilai keunggulan jagung untuk mengetahui pengaruh interaksi lingkungan.