Tata Akustik Fleksibel dan Kenyamanan Audial pada Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Lembah Dieng Malang
Main Author: | Melinda, Lovena Florence Viena |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6876/ |
Daftar Isi:
- Secara fisik, gereja merupakan tempat berkumpulnya umat Kristiani untuk beribadah. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, bangunan gereja juga berkembang di berbagai aspek, salah satunya adalah aspek akustik ruang gereja. Tata akustik bangunan gereja dituntut untuk mampu memenuhi dua fungsi yaitu musik (music) dan percakapan (speech). Tata akustik yang dimiliki gereja harus mampu mewadahi dua fungsi tersebut sehingga pesan dari ibadah dapat diterima oleh seluruh jemaat yang mendengarkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-evaluatif untuk mengukur tingkat kesesuaian tata akustik dan tingkat kenyamanan audial jemaat secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan pendahuluan penyusunan penelitian dan mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan tata akustik dan kenyamanan audial bangunan gereja. Proses evaluasi terhadap tata akustik dan kenyamanan audial dilakukan pada objek GPdI Lembah Dieng Malang, yaitu gereja modern yang terletak di Jalan Lembah Dieng Blok H Nomor 1 Kota Malang. Proses evaluasi digunakan untuk menilai kondisi eksisting tata akustik GPdI Lembah Dieng dan kriteria rekomendasi tata akustik gereja yang berpengaruh terhadap kualitas kenyamanan audial jemaat yang beribadah di gereja tersebut. Proses ini dimulai dengan melakukan pengukuran-pengukuran dan penelitian aspek-aspek akustik secara obyektif. Penyebaran kuesioner kepada jemaat untuk menilai tingkat kenyamanan audial pada objek tersebut digunakan untuk mendukung hasil penelitian objektif. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa permasalahan yang terdapat pada objek adalah kurangnya elemen dinding yang bersifat absorptif pada dinding bagian belakang jemaat dan kolom, sehingga dapat mengakibatkan gema, langit-langit dan lantai yang bersifat reflektif dan bentuknya yang sejajar dapat menyebabkan flutter echo, loudspeaker di area balkon yang tidak berada pada sweet spots, serta kurang idealnya waktu dengung (RT) yaitu 2,09 detik. Oleh karena itu, optimalisasi tata akustik untuk mencapai kenyamanan audial diperlukan di gereja tersebut yaitu dengan cara menambah material absoptif berupa karpet pada dinding di belakang area jemaat dan kolom, melapisi lantai dengan karpet, membuat lantai jemaat menjadi bertrap, dan menghitung kembali RT dengan menggunakan rumus Sabine sehingga dicapai RT yang hampir ideal yaitu 1,8 detik.