Konsep Bangunan Hijau pada Gedung E Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Main Author: Sari, Hayuning Permata
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6858/
Daftar Isi:
  • Permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia mengenai tingginya rata-rata emisi karbon harian. Salah satu penyebab terbesar meningkatnya emisi karbon adalah pemakaian energi dalam gedung. Dibutuhkannya solusi yaitu penerapan konsep bangunan hijau dengan kriteria GBCI di kota-kota Indonesia . Kota Malang yang terpilih menjadi green city dan dengan adanya program green campus akan memacu berbagai perguruan tinggi untuk mewujudkannya termasuk di Universitas Brawijaya. Meskipun pada pembangunan gedung di kampus UB tidak didesain dengan konsep bangunan hijau, namun sekilas penerapan konsep ini telah diterapkan. Oleh karena itu perlunya dilakukan evaluasi terhadap bangunan untuk mengetahui sejauh mana konsep bangunan hijau telah diterapkan . Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kuantitatif dengan penilaian berdasar variabel yang ada bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran kriteria bangunan hijau berdasarkan GREENSHIP NB 1.2. Objek gedung E dipilih karena kondisi gedung baru dan aktif digunakan, gedung tinggi sehingga penggunaan energi listrik dan air yang cukup besar. Setelah dilakukannya pengukuran dan penilaian bahwa gedung E telah memenuhi kriteria yaitu menerapkan konsep bangunan hijau dengan peringkat perunggu (Bronze) dengan nilai 38/101. Selain dilakukan penilaian terdapat rekomendasi untuk meningkatkan penilaian dengan penambahan rekomendasi arsitektural berupa penambahan area hijau berupa green rooftop, titik halte, redesain pedestrian ways, pembuatan area parkir, penambahan sub meter, sensor cahaya, redesain ventilasi pada area lobi lift dan penambahan reflektor pada bukaan, penggunaan panel surya, pemasangan sensor kadar CO2 , pembuatan rain harvesting, pembuatan shaft sampah dan lubang biopori. Rekomendasi non arsitektural berupa sistem pemilahan sampah dan pada pengolahan gedung sehingga terjadi peningkatan poin penilain menjadi 74/101 sertifikat platinum.