Pengaruh Aplikasi Mikroba Antagonis Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Tomat Yang Disebabkan Oleh Ralstonia solanacearum
Main Author: | Siahaan, Miranti Mutiha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6847/ |
Daftar Isi:
- Tanaman tomat merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan vitamin dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuuh manusia. Permintaan konsumen terhadap tomat semakin meningkat, akan tetapi produksi tomat di Indonesia mengalami ketidakstabilan produksi. Hal ini dapat disebabkan karena adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen Ralstonia solanacearum. Upaya yang dilakukan untuk menekan penyakit layu bakteri tersebut adalah dengan pemanfaatan mikroba antagonis. Mikroba antagonis yang dapat digunakan untuk mengendalikan patogen antara lain Streptomyces sp, Bacillus subtillis, Pseudomonas fluorescens. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari pengaruh aplikasi mikroba antagonis dalam menghambat perkembangan penyakit layu bakteri pada tanaman tomat yang disebabkan oleh R. solanacearum dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dimulai dari bulan Februari sampai dengan Agustus 2017. Pengujian mikroba antagonis tersebut menggunakan perlakuan isolat tunggal Streptomyces sp, B. subtillis, P. fluorescens, kombinasi 2 isolat meliputi Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens, dan kombinasi 3 isolat tunggal yaitu Streptomyces sp, B. subtillis, dan P. fluorescens. Perlakuan kontrol negatif dengan aquadest dan kontrol positif dengan bakterisida berbahan aktif streptomisin sulfat 20%. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama adalah uji antagonisme mikroba antagonis terhadap R. solanacearum pada cawan petri. Tahap kedua adalah uji penekanan penyakit layubakteri pada tanaman tomat di rumah kaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mikroba antagonis baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi mampu menghambat pertumbuhan R. solanacearum pada cawan petri. Penghambatan tertinggi pada cawan petri adalah pada perlakuan kombinasi 2 isolat sebesar 0,94 mm. sedangkan pada penelitian di rumah kaca hasil terbaik dalam menekan penyakit layu bakteri pada tomat adalah pada perlakuan P. fluorescens sebesar 41,67%. Aplikasi P. fluorescens juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat. Pada perlakuan P. fluorescens rata-rata tinggi tanaman tomat mencapai 39,91 cm sedangkan pada perlakuan kontrol mencapai 39,46 cm. Sementara itu jumlah daun pada perlakuan P. fluorescens sebanyak 34,48 helai, sedangkan pada perlakuan kontrol sebanyak 33,54 helai.