Uji Daya Hasil Pendahuluan Beberapa Calon Varietas Jagung (Zea mays L.) Di Nunukan, Kalimantan Utara
Main Author: | Laksono, Nur Dian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6796/ |
Daftar Isi:
- Nunukan mempunyai masalah yang sama seperti daerah Kalimantan yang lain di antaranya yaitu kemasaman tanah. Kemasaman tanah dapat diatasi dengan pengapuran tanah, namun pengapuran tanah memerlukan biaya produksi yang tinggi. Sehingga cara lain yang dapat ditempuh yaitu penyediaan varietas yang tahan cekaman masam. Pengembangan varietas hibrida adalah salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas jagung. Hingga saat ini belum ada varietas jagung hibrida yang mampu beradaptasi baik pada lahan masam (Sutoro, 2012). Pengembangan varietas hibrida diperlukan beberapa tahap pengujian, salah satunya adalah uji daya hasil pendahuluan. Pada percobaan sebelumnya yang dilakukan oleh Agustin (2016) telah mendapatkan 11 calon varietas hibrida terpilih. Beberapa calon varietas hibrida terpilih ini siap untuk dilepas, namun perlu diuji di Nunukan yang berfungsi untuk mengetahui potensi hasil yang didapatkan pada lahan masam di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Oleh karena itu, pada percobaan ini telah dilakukan uji daya hasil pendahuluan pada beberapa calon varietas pada lahan masam di kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara untuk melihat daya hasil calon varietas yang diuji yang diharapkan berdaya hasil baik di Nunukan. Percobaan dilakukan di Pulau Nunukan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 3 Maret-15 Juni 2017. Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Pada percobaan terdapat perlakuan yang terdiri dari 9 calon varietas jagung yaitu UB1, UB2, UB3, UB4, UB5, UB6, UB7, UB8, dan UB9, serta 1 varietas standar yaitu NK 6326 diulang dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 30 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdapat 72 tanaman yang kemudian di ambil 10 sampel tanaman. Jarak tanam yang digunakan yaitu 70 x 20 cm dengan setiap lubang tanam berisi dua benih jagung. Variabel pengamatan yang digunakan yaitu tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, umur tasseling, umur silking, umur panen, bobot tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol, panjang tongkol, panjang tip filling, jumlah baris biji per tongkol, bobot janggel, bobot pipilan per tongkol, bobot tongkol per hektar, rendemen hasil, dan bobot pipilan per hektar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Anova (uji F hitung dengan taraf 5 %). Bila nilai F hitung perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata, maka data kemudian diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5%. Nilai duga keragaman genetik menggunakan nilai Koefisien Keragaman Genetik. Penentuan nilai keunggulan jagung berdasarkan penilaian secara skoring pada hubungan variabel perbandingan tinggi letak tongkol dan tinggi tanaman, umur silking, panjang tongkol, diameter tongkol, panjang tip filling, jumlah baris biji selisih potensi hasil di Nganjuk dan Nunukan terhadap bobot pipilan per hektar serta hubungan antara bobot tongkol tanpa klobot, bobot pipilan per tongkol, dan bobot janggel terhadap rendemen. Penentuan nilai keunggulan berdasarkan penampilan yang banyak diminati kalangan petani. Nilai keunggulan yaitu : sangat berprospektif = 10, berprospektif = 7,5,cukup berprospektif = 5, kurang berprospektif = 2,5. ii Hasil percobaan menunjukkan perlakuan genotipe calon varietas jagung berpengaruh nyata pada semua variabel yang diamati. Terdapat dua calon varietas yang memiliki potensi hasil tinggi berdasarkan hasil skoring nilai keunggulan yaitu UB1 (7,81 ton.ha-1), UB4 (8,83 ton.ha-1), dan UB7 (9,38 ton.ha-1). Nilai Koefisien Keragaman Genetik pada seluruh variabel yang diamati dalam kategori rendah kecuali pada variabel panjang tip filling.