Analisis Kualitas Air Keramba Jaring Apung Ikan Kerapu (Cromileptes Altivelis) Yang Terindikasi Viral Nerveous Necrosis (VNN) Berdasarkan Ekspresi Heat Shock Protein (HSP)

Main Author: Deliza, Yunda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6764/
Daftar Isi:
  • Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan ikan yang banyak pelihara di Indonesia dikarenakan berbagai kelebihan yang dimiliki. Namun juga memiliki kekurangan yang menjadi faktor penting keberhasilan dalam pemeliharaan ikan yaitu serangan dari berbagai pathogen serta kualitas air yang buruk. Dari beberapa agen penyebab penyakit, virus merupakan agen yang cukup berbahaya. Salah satu virus yang dapat menyebabkan kegagalan pemeliharaan C. altivelis adalah Viral Nervous Necrosis yang menyebabkan ikan stress karena dengan adanya kualitas air yang buruk. Adanya faktor pemicu stres sel ini akan menimbulkan respon sel tubuh yang bermacam-macam. Salah satu respon pertahanan tubuh akibat adanya faktor pemicu tersebut adalah sel tubuh akan memproduksi antigen tertentu seperti Heat Shock Protein (HSP). HSP adalah protein stress yang dapat timbul pada semua jenis sel. Pada saat sel mengalami stress maka HSP akan mengalami peningkatan ekspresi karena HSP berusaha melindungi sel agar tidak terjadi perubahan struktur protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi Heat Shock Protein (HSP) pada ikan kerapu (Cromileptes altives) di keramba jaring apung yang terindikasi Viral Nerveous Necrosis (VNN) dan mengetahui kondisi kualitas air di keramba jaring apung ikan kerapu yang terindikasi Viral Nerveous Necrosis (VNN). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik surveillance survey yang meliputi pengukuran kualitas air, pengujian PCR, pengamatan histopatologi dan imunositokimia. Penelitian berlokasi pada Keramba Jaring Apung di perairan Sendangbiru. Berdasarkan hasil uji PCR, organ ikan kerapu positif yang terindikasi Viral Nerveous Necrosis (VNN) pada penelitian ini adalah otak dan mata. Hasil rata-rata kualitas air yang di dapat untuk suhu yaitu 26,7 0C, pH 7.49, DO 8,53 mg/l, salinitas 32, nitrat 0,101 mg/l, dan fosfat 0,002 mg/l. Berdasarkan konfirmasi respon HSP melalui imunohistokimia menunjukkan bahwa kerusakan yang terjadi hampir pada seluruh jaringan mata dan otak, sehingga kerusakan yang terjadi termasuk dalam kerusakan yang parah dalam kondisi akut. Sedangkan pada hasil histologi menunjukkan bahwa kerusakan sel yang terdapat pada kerapu yang terindikasi Viral Nerveous Necrosis (VNN) adalah nekrosis,vakuolis dan hemoragi dengan indeks kerusakan yang sedikit dan cukup banyak. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan ekspresi HSP pada ikan kerapu yang dideteksi melalui imunohistokimia menunjukkan hasil ekspresi HSP70 pada jaringan mata sebesar 17,2% sedangkan ekspresi HSP70 pada otak sebesar 35,5%. dan histologi ditemukannya kerusakan jaringan pada organ otak dan mata berupa vakuola, nekrosis dan hemoragi dengan tingkat kerusakan yang cukup parah. Sedangkan pengamatan parameter kualitas air pada keramba jaring apung ikan kerapu didapatkan hasil kualitas air dalam kondisi yang baik. Akan tetapi adanya faktor lain seperti perubahan media pemeliharaan dari Situbundo ke Sendangbiru menyebabkan perubahan suhu dan mengakibatkan ikan stres sehingga ikan terkena Viral Nerveous Necrosis (VNN).