Peningkatan Jati Diri Perempuan Melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Di Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) II Keluharan Dinoyo Kota Malang
Main Author: | Sianturi, Sarah Lydia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6759/ |
Daftar Isi:
- Tingginya angka pertumbuhan penduduk Indonesia sangat berpengaruh terhadap ketersediaan lahan. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat menutut adanya peningkatan pemenuhan pangan juga. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan pertanian yang ada. Lahan yang kerap mengalami alih fungsi adalah lahan pertanian. Pekarangan merupakan sebidang tanah yang berada disekitar rumah yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara. Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dengan mengoptimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah melalui konsep rumah pangan lestari (RPL) dimana rumah penduduk mengusahakan pekarangan rumah secara intensif untuk dimanfaatkan untuk budidaya agar menjamin kesinambungan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Program KRPL melibatkan perempuan dalam pelaksanaannya. Perempuan yang mengikuti program KRPL akan mendapatkan pelatihan dan sosialisasi dari BPTP terkait teknik budidaya. Keikutsertaan perempuan dalam program KRPL memiliki potensi untuk mengembangkan dan meningkatkan diri perempuan. Tujuan penelitian untuk 1) mengidentifikasi dan mendeskripsikan peran perempuan pada program kawasan rumah pangan lestari (KRPL), 2) mengidentifikasi dan mendeskripsikan peningkatan jati diri perempuan melalui program kawasan rumah pangan lestari (KRPL), 3) menganalisis hubungan antara peranan perempuan terhadap peningkatan jati diri perempuan melalui pelaksanaan program kawasan rumah pangan lestari. Lokasi penelitian di Kelurahan Dinoyo, Kota Malang. Jenis penelitian adalah penilitian deskriptif. Penentuan lokasi penelitian dilkakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) II. Teknik penentuan responden dengan cluster sampling. Metode pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, kuisioner dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis skala likert dan analisis korelsai pearson. Adapun hasil penelitian ini sebagai berikut Peran perempuan dapat diketahui dengan menggunakan analisis gender model Harvard melalui empat aspek yaitu aspek aktivitas, aspek akses, aspek kontrol dan aspek manfaat pada kegiatan. Pada aspek aktivitas peran perempuan paling tinggi pada kegiatan sosialisasi, kegiatan demplot dan evaluasi kegiatan. Pada aspek akses peran perempuan paling tinggi pada penerimaan bantuan kegiatan. Pada aspek kontrol peran perempuan paling tinggi terdapat pada kegiatan sebelum penanaman sedangkan pada aspek manfaaat peran perempuan paling tinggi mendapat pengalaman dan keterampilan. Peningkatan jati diri perempuan dapat dilihat berdasarkan aspek pengetahuan, aspek penilaian dan aspek harapan. Pada aspek pengetahuan, peningkatan jati diri perempuan pada kemampuan mengetahui dirinya sendiri seperti memiliki pengetahuan tentang cara budidaya variatif dan memiliki ketertarikan akan kegiatan yang meningkatkan kreativitas. Pada aspek penilaian, peningkatan jati diri perempuan terdapat pada kepercayaan diri, sosialisasi dengan sekitar dan kemampuan menerina pendapat orang lain sedangkan pada aspek harapan, peningkatan jati diri perempuan terdapat pada aspek mampu rencana kegiatan. Hubungan antara peran dan peningkatan jati diri perempuan diukur dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Hubungan antara peran dan aspek pengetahuan diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara aspek pengetahuan dengan peranan perempuan. korelasi ini berada pada kategori kuat. Hubungan antara peran dan aspek penilaian diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara aspek pengetahuan dengan peranan perempuan. korelasi ini berada pada kategori kuat. Hubungan antara peran dan aspek harapan diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara aspek pengetahuan dengan peranan perempuan. korelasi ini berada pada kategori cukup kuat. Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan hasil, maka ada beberapa saran yang diberikan diantaranya diharapkan bagi pihak pelaksanaan program untuk dapat lebih memperhatikan pelaksanaan kegiatan dan mencatat progress pengembangan peran perempuan secara berkala untuk mengetahui efektivitas kegiatan yang dilakukan dan diharapkan perempuan mampu merealiasikan atau memiliki tindakan nyata dalam mewujudkan rencana yang sudah dimiliki.