Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Buah Naga Super Red (Hylocereus costaricensis) (Studi Kasus di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi)

Main Author: Kusuma, Henny Purwa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6746/
Daftar Isi:
  • Desa Jajag merupakan salah satu lokasi pengembangan usahatani buah naga super red. Desa Jajag memiliki potensi yang cocok untuk mengembangkan usahatani buah naga baik dari faktor tanah, pengairan, maupun cuaca. Hasil lapang menunjukkan bahwa terjadi keragaman tingkat hasil produksi petani, hal ini disebabkan kurangnya pemeliharaan secara intensif. Serta belum adanya pemberian subsidi input produksi dari pemerintah menyebabkan kecilnya penerimaan petani. Berdasarkan kondisi ini, maka perlu dievaluasi dengan pendekatan analisis finansial untuk menilai kembali proyek yang sedang dilakukan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengalisis kelayakan finansial usahatani buah naga super red. 2) Untuk menganalisis tingkat sensitivitas usahatani terhadap peningkatan biaya input produksi, penurunan produksi dan penurunan harga jual Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive yaitu di wilayah Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode sensus. Seluruh petani dijadikan sebagai responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah kriteria investasi dan Analisis Sensitivitas Kriteria investasi terdiri dari Net Present Value (NPV), Internal Rate of Interest (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio). Hasil penelitian tentang kelayakan usahatani buah naga super red di desa Jajag adalah sebagai berikut Indikator NPV menunjukkan nilai sebesar Rp 21.498.364,-. Nilai IRR menunjukkan sebesar 29% . Sedangkan hasil perhitungan payback period sebesar 3,7. Hasil B/C ratio menunjukkan rata-rata nilainya lebih besar dari 0 yaitu 1,50. Hasil perhitungan diketahui usahatani buah naga super red layak dilanjutkan. Kenaikan biaya input 60% sudah tidak layak dilanjutkan dengan nilai NPV - 929.668. kenaikan biaya input yang masih memberikan keuntungan adalah sebesar 20% dengan nilai npv sebesar 15.517.556 selama 15 tahun. Penurunan produksi sebesar 20% menjadikan usahatani buah naga super red tidak layak untuk dilanjutkan. Hal ini didasarkan pada nilai NPV sebesar -815.352. Sedangkan penurunan produksi yang masih memberikan keuntungan yaitu sebesar 10% dengan nilai NPV sebesar 10.341.506. Penurunan harga jual sudah tidak layak dilanjutkan ketika terjadi penurunan sebesar 20% dengan nilai NPV - 815.352. sedangkan penurunan sebesar 5% masih layak untuk dikembangkan dengan nilai NPV sebesar 15.919.935. Berdasarkan hasil penelitian, menghasilkan beberapa saran yaitu sebaiknya petani mengaplikasikan input produksi sesuai dengan aturan yang dianjurkan. Sedangkan untuk meningkatkan pendapatan petani sebaiknya penjualan hasil produksi sesuai dengan harga grade (perkilo) yang berlaku.