Pendugaan Heritabilitas Dan Kemajuan Genetik Harapan Populasi Buncis (Phaseolus vulgaris L.) F5 Berdaya Hasil Tinggi Dan Berpolong Ungu

Main Author: Eksan, Kolil Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6736/
Daftar Isi:
  • Produktivitas buncis di Indonesia dari tahun 2013 hingga tahun 2015 terus mengalami penurunan hal ini karena produktivitas yang rendah, mutu yang menurun, berumur dalam dan periode panen yang pendek, serta rentan terhadap hama dan penyakit utama, dan permasalahan tersebut hampir dialami oleh tiap komoditas. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produktivitas buncis melalui budidaya pertanian dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal yang ada dan salah satu solusi untuk menghadapi persoalan di atas adalah dengan perakitan varietas baru melalui program pemuliaan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan pada populasi buncis F5 yang berdaya hasil tinggi dan berpolong ungu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 – April 2015 atau pada musim hujan di Desa Sualuan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 702 meter di atas permukaan laut. Bahan yang digunakan adalah 11 populasi buncis F5 ((GK.CS)-6-6-47), (GK.CS)-54-11-44, (GK.CS)-97-2-5, (GK.CS)-108-1-1, (GI.PQ)-12-2-18, (GI.PQ)-23-10-39, (GI.PQ)-35-11-23, (GI.PQ)-12-2-18, (GI.PQ)-19-10-16, (PQ.GK)-1-12-39, (PQ.GI)-169-1-14, dan 5 tetua (GK) (M) (GI) (PQ) (CS). Tiap populasi buncis F5 ditanam dalam satu bedeng yang berjumlah 50 tanaman dan ditanam dalam 2 barisan. Pengamatan berbasis pada pengamatan individu. Jarak tanam 40 cm dalam satu baris, 70 cm antar baris, luas tiap bedeng yang diperlukan 11 m x 1 m, jarak antar bedeng 50 cm, sehingga total luas lahan percobaan 24, 5 m x 11 m. Variabel kuantitatif yang diamati adalah umur berbunga, umur panen segar, panjang polong, jumlah bunga, bobot perpolong, jumlah polong pertanaman, bobot polong pertanaman, jumlah biji, lebar polong dan fruitset. Variabel kualitatif yang diamati adalah warna batang, tipe pertumbuhan, warna bunga, warna polong segar, warna biji. Heritabilitas arti luas dihitung dari ragam fenotip dari populasi buncis F5 dan ragam tetua sebagai ragam lingkungan. Kemajuan genetik harapan dihitung dari intensitas seleksi, heritabilitas dan simpangan baku fenotip populasi buncis F5. Nilai duga heritabilitas menunjukkan nilai tinggi pada hampir seluruh populasi pada karakter umur berbunga, umur panen segar, jumlah bunga, jumlah polong pertanaman, bobot polong pertanaman, lebar polong dan fruit set. Karakter panjang polong, bobot polong pertanaman, jumlah biji menunjukkan nilai beragam dari rendah hingga tinggi. Nilai kemajuan genetik harapan pada populasi buncis F5 menunjukkan nilai yang rendah hingga tinggi. Karakter yang memiliki kemajuan genetik harapan kategori tinggi pada semua populasi adalah jumlah bunga, jumlah total polong pertanaman, lebar polong, bobot polong pertanaman dan fruitset, sedangkan karakter umur berbunga, umur awal panen segar, panjang polong, bobot perpolong, jumlah biji memiliki kemajuan genetik harapan beragam dari rendah hingga tinggi.