Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal Menggunakan Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Perairan Dangkal Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo)
Main Author: | Haris, Hendri Mei |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6703/ |
Daftar Isi:
- Batimetri merupakan ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai serta dua dimensi lantai samudra atau danau. Mengingat ekosistem perairan dangkal sangat luas maka kegiatan pemetaan dengan metode ini akan membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat tinggi pula. Oleh karena itu sekarang telah dikembangkan teknologi pengukuran batimetri dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh yang dinilai lebih lebih mudah diaplikasikan serta terlihat keunggulanya. Ditinjau dari letaknya, Kecamatan Dringu merupakan daerah pesisir yang sangat strategis, karena merupakan daerah dengan jalur lau-lintas kapal yang sangat padat. Selain untuk jalur kegiatan penangkapan dan pendaratan ikan oleh nelayan, daerah ini juga merupakan akses untuk kegiatan transportasi laut penduduk Pulau Gili Ketapang. Karena perairan Kecamatan Dingu berada pada kawasan pantai utara Jawa yang merupakan perairan dengan substrat lumpur, sangat memungkinkan untuk terjadinya proses perubahan batimetri pada perairanya yang berupa pendangkalan perairan atau malah pendalaman perairan. Ditinjau dari hal tersebut sangat disarankan untuk melakukan penelitian tentang batimerti pada perairan dringgu secara berkala dan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Van Hengel dan Spitzer (1991), yakni metode yang digunakan untuk memperoleh nilai Kedalaman air relatif pada data citra satelit Landsat-8 dan pada data sekunder yang merupakan data lapang dilakukan proses koreksi dengan data pasut agar didapatkan data kedalaman air relative. Selanjutnya adalah melakukan regresi logaritmik untuk mendapatkan data kedalaman air absolut. Pada data kedalaman absolute dilakukan regresi linear untuk mengetahui tingkat keeratan dari kedua data. Berdasarkan dari pengolahan data lapang dan data citra menunjukkan bahwa pada pada perairan Kecamatan Dringu didapatkan nilai kedalaman yang ditunjukkan dari data lapang antara 8 sampai 22 meter, dan data citra antara 13 sampai 21,5 meter. Hasil dari regresi linear didapatkan hasil R2 = 0.6175, menunjukkan bahwa nilai variabel data kedalaman citra satelit Landsat-8 cukup mampu dalam menjelaskan variabel data kedalaman lapang sebesar 0,61 (61%). Dari nilai Multiple R = 0,78 menunjukkan bahwa data kedalaman lapang dan data kedalaman dari citra satelit Landsat-8 memiliki hubungan yang kuat, sedangkan untuk nilai Standart Error sebesar 2,1. Nilai error yang cukup besar sangat dipengaruhi oleh faktor alam pada lokasi penelitian yang memiliki kandungan sedimentasi yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi proses perekaman data dari satelit.