Observasi Tanaman Kacang Komak (Lablab purpureus (L.) Sweet) Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur

Main Author: Azkiyah, Rizqi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6692/
Daftar Isi:
  • Indonesia adalah negara mega biodiversitas. Namun Indonesia belum mampu dalam menyediakan pangan secara mandiri. Maka, pemerintah mencanangkan kebijakan mengoptimalkan potensi kacang lokal untuk ketahanan pangan. Kacang komak adalah kacang lokal yang potensial dikembangkan sebagai sumber pangan. Kacang komak beradaptasi pada lahan beriklim kering dan panas seperti di Probolinggo dan Sumbawa. Upaya menjaga kelestarian plasma nutfah kacang komak adalah eksplorasi dengan observasi di daerah sentra produksi. Sehingga, kegiatan ini untuk mendapatkan keragaman genetik plasma nutfah dalam mendukung program diversifikasi pangan dan menjaga ketersediaan bahan baku pada program pemuliaan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi keberadaan lokasi budidaya kacang komak sebagai salah satu bahan makanan alternatif, mengidentifikasi sifat-sifat dan jenis potensial kacang komak berdasarkan karakter morfologi dan karakter agronomi dan mendeskripsikan hubungan kekerabatan tanaman kacang komak berdasarkan persamaan dan perbedaan karakter morfologi di empat kecamatan pada Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat beberapa lokasi budidaya kacang komak dan terdapat beberapa jenis plasma nutfah kacang komak potensial yang masih dibudidayakan dan terdapat hubungan kekerabatan kacang komak berdasarkan persamaan dan perbedaan karakter morfologi di empat kecamatan pada Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Penelitian dilakukan di empat Kecamatan pada Kabupaten Probolinggo yaitu Kecamatan Tongas, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Bantaran dan Kecamatan Leces pada bulan Agustus-Oktober 2014. Alat yang digunakan adalah alat tulis, kuisioner, kamera, plastik, meteran, pisau, kertas label, kertas milimeter dan "Descriptors of Dolichos Bean" (University of Agricultural Sciences of Bangalore, India, 2008). Bahan yang digunakan adalah tanaman kacang komak yang dibudidayakan oleh petani di empat Kecamatan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara petani setempat. Pelaksanaan penelitian terdiri dari survei pendahuluan, penentuan lokasi, pengamatan karakter morfologi dan agronomi, dan wawancara terhadap petani. Pengamatan karakter morfologi meliputi tipe pertumbuhan, pola percabangan, warna batang, warna daun, bentuk daun, warna bunga, bentuk lengkung polong, keharuman polong, kekerutan polong, warna polong segar, warna biji segar, warna biji kering, bentuk biji. Pengamatan karakter agronomi meliputi tinggi tanaman saat panen (cm), jumlah cabang produktif (buah), jumlah polong per tanaman (buah), bobot biji per tanaman (g), bobot 100 butir (g). Data dianalisa dengan metode deskriptif. Data berupa data pengamatan karakter morfologi dan agronomi, data wawancara petani dari pengisian form kuisioner disajikan dalam bentuk tabel. Data karakter agronomi diperoleh dari nilai rerata pada lima sampel tanaman di tiap petani. Data karakter agronomi diamati secara numerik. Karakter agronomi ditransformasi melalui teknik skoring berdasarkan distribusi frekuensi. Data karakter dianalisis ii klaster dengan nilai kemiripan sebesar 75 % menggunakan aplikasi minitab versi 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi budidaya kacang komak berada di Kecamatan Tongas, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Bantaran dan Kecamatan Leces pada Kabupaten Probolinggo. Desa lokasi budidaya kacang komak adalah Kecamatan Tongas di desa Sumber Kramat, Curah Tulis, Klampok, Pamatan dan Wringin Anom, Kecamatan Wonomerto di desa Sumber Kare, Patalan, Sepuh Gembol, Poh Sangit Ngisor, Poh Sangit Tengah dan Tunggak Cerme, Kecamatan Bantaran di desa Karang Anyar, Legundi, Tempuran dan Kedung Rejo, dan Kecamatan Leces di desa Malasan Kulon, Tigasan Wetan, Pondok Wuluh dan Tigasan Kulon. Lokasi budidaya tanaman kacang komak adalah di lahan tegalan/ladang dan di pekarangan. Lokasi budidaya tanaman kacang komak berada di dataran rendah dan medium memiliki iklim kering dan panas. Ketinggian tempat budidaya tanaman kacang komak bekisar 0 – 250 meter dpl. Suhu udara lokasi budidaya tanaman kacang komak bekisar 36-39 °C untuk kecamatan Tongas, Wonomerto dan Bantaran dan 27-31 °C untuk kecamatan Leces. Hasil dari penelitian telah didapatkan aksesi atau jenis tanaman kacang komak yang potensial adalah aksesi BTR berasal dari Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran dan aksesi LPW berasal dari Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces. Keragaman tanaman kacang komak ditunjukkan pada karakter warna batang, warna bunga, warna biji kering, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman dan bobot 100 biji yang memiliki nilai keragaman rendah. Dari hasil dendogram tanaman kacang komak, 20 aksesi tanaman kacang komak menghasilkan delapan klaster dengan kemiripan genetik bekisar 92,71 - 99,62 % .