Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Keripik Singkong Pada Industri Pengolahan Di Kota Batu
Main Author: | Arifiani, Febriyanti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6666/ |
Daftar Isi:
- Sektor industri merupakan salah satu sektor penting yang sangat di perhatikan karena sangat penting dalam perekonomian negara terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Pertumbuhan sektor industri di wilayah Kota Batu terus mengalami peningkatan. Perkembangan industri kecil menengah yang dimana mampu mengurangi tingkat pengangguran, apalagi jika dilihat industri kecil menengah yang masih bersifat padat karya dengan memanfaatkan bahan baku yang ada dan sumber daya manusia yang ada di sekitarnya sehingga juga berperan dalam peningkatan perekonomian masyarakat daerah tersebut. Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Terutama pada daerah Kota Batu peminat keripik singkong sangat banyak. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan SA dan MJ yang ada di Kota Batu. Perusahaan SA dan MJ merupakan industri kecil menengah yang berada di Kota Batu. Ke dua industri ini bergerak di bidang pengolahan umbi singkong menjadi olahan makanan yaitu keripik. Keripik singkong menjadi salah satu produk unggulan masing-masing perusahaan yang banyak diminati masyarakat. Bahan baku merupakan salah satu bahan utama atau bahan pokok untuk membuat suatu produk yang akan diolah untuk membentuk produk jadi sebagai hasil utama dari prusahaan. Perusahaan SA mengambil bahan baku di daerah dampit sedangkan perusahaan MJ mengambil bahan baku di daerah Kota Batu. Dalam penelitian yang dilakukan pengambilan sampel dengan cara non probability sampling yang akan dijadikan sampel adalah pemilik perusahaan dan penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive methode atau ditentukan dengan cara sengaja. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan yang bergerak dalam pengolahan keripik singkong yang ada di Kota Batu. Dilihat mmelalui persediaan yang diterapkan pada industri pengolahan maka dilakukannya perhitungan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil yang di dapat dari analisis menggunakan metode Economic Order Quantitiy (EOQ) maka hasil analisis yang didapatkan bahwa perusahaan SA dan MJ membutuhkan singkong sebagai bahan baku utama yang di gunakan dalam pembuatan keripik singkong, setiap pemesanan SA dengan rata-rata pemesanan sebesar 1203,12 kg dengan total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan SA sebesar Rp 1.623.750,89. Perusahaan MJ membutuhkan singkong sebagai bahan baku pembuatan keripik singkong setiap pemesanan dengan rata-rata 593.56 kg dengan total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh industri SA sebesar Rp 240.142,25. Berdasarkan pengendalian persediaan yang diterapkan oleh perusahaan SA dan MJ belum optimal karena perencanaan dan pengawasan bahan baku tidak diterapkan secara optimal. Dari perhitungan tersebut maka perusahaan SA dan MJ mampu mengemat total biaya persediaan yang dikeluarkan dengan jumlah kuantitas yang tinggi dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan atau diterapkan oleh perusahaan SA dan MJ. Sehingga dalam pemesanan bahan baku dengan jumlah kuantitas yang besar tidak akan merugikan perusahaan SA dan MJ karena berdasarkan analisis sensitivitas adanya kenaikan kuantitas pada saat melakukan pemesanan tidak akan merugikan industri. Dengan adanya diskon kuantitas yang diterapkan oleh perusahaan SA dan MJ maka akan menyebabkan perubahan penurunan terhadap total biaya yang dikeluarkan oleh kedua perusahaan untuk mengadakan persediaan bahan baku keripik singkong. Sehingga. Adapun saran yang diberikan penulis terhadap industri pengolahan agar melakukan perhitungan persediaan dengan cara metode Economic Order Quantitiy karena akan meminimalkan biaya pengeluaran dan bahan baku yang dipesan juga optimal.