Pengaruh Waktu Penyiangan Pada Tumpangsari Jagung (Zea Mays) Dan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Main Author: Sena, Ega Aris
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6630/
Daftar Isi:
  • Jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ialah komoditas pertanian yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam pola sistem tumpangsari ialah terjadinya kompetisi antara tanaman utama, tanaman sela dan gulma. Kompetisi tanaman dengan gulma dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan, bahkan mampu menurunkan hasil produksi tanaman. Salah satu metode pengendalian gulma yang dapat dilakukan adalah pengendalian gulma secara mekanis dengan penyiangan. Penyiangan gulma yang efektif dan efisien ialah penyiangan gulma yang dilakukan pada awal periode kritis tanaman. Periode kritis tanaman ialah fase pertumbuhan eksponensial atau pertumbuhan paling peka dalam siklus hidup, sehingga persangiangan dengan gulma perlu dihindari. Gulma yang tumbuh setelah periode kritis tidak perlu dikendalikan lagi karena keberadaannya relative tidak merugikan (Moenandir, 2010).Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui dan mempelajari waktu penyiangan gulma yang tepat pada sistem tanam tumpangsari jagung dan kacang tanah. Hipotesis yang diajukan ialah penyiangan gulma pada periode kritis antar 2 mst sampai 8 mst dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada sistem tumpangsari jagung dan kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Jatikerto. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Februari 2016. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan yang diulang 3 kali. 8 perlakuan tersebut yaitu : (P1) Tidak disiangi, (P2) Penyiangan pada umur 2 mst, (P3) Penyiangan pada umur 4 mst, (P4) Penyiangan pada umur 6 mst, (P5) Penyiangan pada umur 2 mst dan 4 mst, (P6) Penyiangan pada umur 2 mst dan 6 mst, (P7) Penyiangan pada umur 4 mst dan 6 mst dan (P8) Penyiangan pada umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyiangan gulma berpengaruh nyata pada pada parameter gulma, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tanah. Spesies gulma yang mendominasi adalah Cyperus rotundus, Portulaca oleraceae, Amarantus spinosus, Eleusine indica dan Cynodon doctylon, sedangkan beberapa spesies gulma yang tidak ditemukan sebelum olah tanah namun muncul setelah olah tanah ialah Digitaria sangunalis, Dactyloctenium eagyptium, Eragrotis tenella, Ipomea setifera dan Commelina difusa. Perlakuan penyiangan gulma pada waktu 2 dan 4 mst (P5) serta penyiangan gulma pada waktu 2, 4 dan 6 mst (P8) lebih efektif dan efisien dilakukan padatumpangsari jagung dan kacang tanah. Penyiangan yang dilakukan lebih cepat pada awal periode kritis atau 2 mst nyata lebih baik dalam mengendalikan dan menekan pertumbuhan gulma.