Analisis Hematologi Ikan Kerapu (Cromileptes Altivelis) Yang Terinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Di Keramba Jaring Apung (KJA) Sendangbiru Malang

Main Author: Wirawati, Mimin
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6603/
Daftar Isi:
  • Ikan kerapu (Cromileptes altivelis) menjadi salah satu komoditas ikan laut yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Manajemen sumberdaya perairan berkaitan dengan kualitas air hidup ikan kerapu (Cromileptes altivelis) memiliki risiko tinggi karena ikan dapat kapan saja mengalami kematian. Salah satu penyebab utama kematian ikan adalah faktor penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan kerapu (Cromileptes altivelis) yaitu Viral Nervous Necrosis (VNN). Untuk mengetahui status kesehatan ikan yaitu dengan cara pemeriksaan komponen darah yaitu eritrosit, hematokrit, leukosit, diferensiasi leukosit. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hematologi ikan kerapu (Cromileptes alitivelis) yang terinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) di Keramba Jaring Apung (KJA) Sendangbiru, Malang. Kegunaan penelitian ini dilakukan menambah pengetahuan, memeberikan sumber informasi dan penanggulangan lingkungan pada kolam pemeliharaan. Metode yang digunakan yaitu metode deskripstif dengan teknik surveillance. Hasil pengamatan hematologi diperoleh nilai eritrosit tertinggi pada ikan kerapu yang sehat sebesar 203 x 104 sel/mm3. Nilai hematokrit tertinggi pada ikan kerapu yang sehat sebesar 29%. Nilai leukosit tertinggi pada ikan kerapu yang terinfeksi VNN sebesar 182050 sel/mm3. Persentase limfosit tertinngi pada ikan kerapu yang sehat sebesar 82%, persentase monosit tertinggi pada Ikan kerapu yang terinfeksi VNN sebesar sebesar 12%, persentase neutrofil tertinggi pada ikan kerapu yang terinfeksi VNN sebesar 10%. Parameter fisika pada kolam pemeliharaan ikan kerapu yang terinfeksi VNN nilai suhu berkisar antara 27,5 - 28 oC, nilai kecerahan berkisar antara 7,15 - 7,53 m. Sedangkan parameter kimia pada kolam pemeliharaan ikan kerapu yang yang terinfeksi VNN berkisar antara 7,8 - 8,1, nilai oksigen terlarut berkisar antara 8,45 - 8,62 mg/l, nilai salinitas berkisar antara 31 - 33 o/oo, nilai amonia berkisar antara 0,005 - 0,028 mg/l. Kualitas air suhu, kecerahan, pH, oksigen terlarut, salinitas, amonia masih dalam baku mutu yang masih bisa ditoleransi oleh ikan kerapu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kondisi kesehatan ikan kerapu yang terinfeksi VNN dalam kondisi kurang baik, dapat dilihat dari jumlah sel darah putih dan sel darah merah yang mengalami perubahan nilai jumlah pada batas kisaran normal. Penyebab dari perubahan pada sel darah merah dan sel darah putih dikarenakan adanya infeksi pada ikan ikan kerapu yaitu Viral Nerveous Necrosis (VNN). Hasil parameter kualitas air di kolam pemeliharaan memiliki kondisi yang baik sesuai baku mutu kualitas air untuk budidaya. Saran dari hasil penelitian yaitu manajemen pemeliharan yang baik dengan melakukan seleksi benih ikan kerapu dan melakukan uji mitokondria DNA (mtDNA) untuk mengetahui asal-usul indukan guna mencegah masuk dan menyebarnya virus.