Pengaruh Sublethal Limbah Cair Batik Tulis Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Sp.)

Main Author: Wachidah, Laili Nur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6599/
Daftar Isi:
  • Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia dan menjadi salah satu icon bangsa Indonesia yang sangat diminati. Seiring dengan meningkatnya permintaan penggunaan sandang yang berbahan batik maka berdampak pada tumbuh dan berkembangnya sentra industri batik di berbagai daerah. Industri dalam skala kecil dan menengah menjadi mayoritas dari sentra industri batik, sehingga dalam proses produksinya masih belum dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang baik. Pesatnya perkembangan produksi batik maka akan berpengaruh pula dengan jumlah limbah yang dihasilkan. Limbah dari hasil pewarnaan dan pencucian batik akan dibuang langsung ke badan perairan sehingga memiliki potensi besar terhadap pencemaran yang cukup serius. Selain itu juga akan memberikan pengaruh negatif yang akan menganggu kehidupan organisme perairan didalamnya. Pencemaran karena limbah batik tersebut perlu diketahui bahayanya terhadap pertumbuhan pada ikan Nila (Oreochromis sp.) Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sublethal limbah cair batik tulis terhadap pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis sp.) dan dosis konsentrasi aman yang diperbolehkan untuk dibuang keperairan.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan Universitas brawijaya Malang Jawa Timur. Dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017.Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Sebagai perlakuan yaitu perlakuan A (pengenceran 0%), dan perlakuan B (pengenceran 1,5%) yaitu dengan pengenceran 50% dari dari LC50. Analisis data untuk uji toksik LC50 menggunakan analisa probit, sedangkan untuk pertumbuhan dan Food Convertion Ratio (FCR) ikan Nila menggunakan uji F (Anova). Dari hasil analisis varian (Anova) menunjukkan bahwa perlakuan B (pengenceran 1,5%) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan berat dan panjang ikan Nila (Oreochromis sp.). Hal tersebut dapat diketahui dari nilai pertumbuhan (SGR) panjang ikan nila pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) lebih kecil dibandingkan perlakuan A (pengenceran0%), yaitu pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) sebesar 0,00726% sedangkan pada perlakuan A (pengenceran0%) sebesar 0,0215%, dan untuk nilai pertumbuhan (SGR) berat ikan nila pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) lebih kecil dibandingkan perlakuan A (pengenceran0%), yaitu pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) sebesar 0,012% sedangkan pada perlakuan A (pengenceran0%) sebesar 0,034 %.Pertumbuhan berat ikan yang nilainya sangat kecil dikarenakan rusaknya salah satu organ tubuh ikan nila yaitu insang akibat dari zat toksik limbah batik. Stres juga dapat menghambat pertumbuhan ikan. Nilai Feed ConvertionRatio (FCR) ikan nila pada perlakuan B (pengenceran 1,5%) yakni sebesar 3,76825 % sedangkan nilai Feed ConvertionRatio (FCR) pada perlakuan A (pengenceran0%) sebesar 1,09475 %. Hal ini terjadi karena ikan yang semakin lama berada di lingkungan yang terkena pengaruh racun maka kondisi ikan akan mengalami hipoksia. Pada kondisi hipoksia ini menyebabkan nafsu makan ikan berkurang. Hasil pengukuran kualitas air selama pengamatan masih berada pada batas kisaran normal yaitu suhu berkisar 26oC-28oC, pH berkisar 6,5 - 8,12 dan DO berkisar 6,5 – 7,9.