Densitas Dan Intensitas Metallothionein (MT) Pada Insang Dan Lambung Tiram Crassostrea Irredalei Dengan Imunohistokimia (IHK) Di Perairan Pesisir Kenjeran Surabaya
Main Author: | Aini, Fitria Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6573/ |
Daftar Isi:
- Pencemaran lingkungan terjadi bila terganggunya suatu lingkungan sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem akibat perubahan beberapa faktor yang ada didalamnya. Kegiatan perikanan dikawasan pesisir Kenjeran merupakan sektor yang dominan di pesisir Kenjeran Surabaya kegiatan tersebut diantaranya adalah transportasi, pariwisata ,kegiatan warga pesisir lainnya. Disamping berbagai aktivitas tersebut, pesisir Kenjeran merupakan salah satu buangan dari berbagai kegiatan perkotaan di Surabaya. Sehingga kawasan ini menjadi lokasi tercemar, berdasarkan penelitian sebelumnya logam berat Pb, Cd dan Hg yang merupakan logam berat yang bersifat non-esensial yang mendominasi pencemaran perairan di Pesisir Kenjeran Surabaya. Logam berat diserap dalam tubuh organisme melalui saluran pernafasan dan pencernaan dan kemudan berikatan dengan protein maupun bahan organik. Metallithionein merupakan protein yang terdapat dalam tubuh tiram yang dapat digunakan sebagai biomarker terhadap logam berat Pb, Cd dan Hg perairan.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetaui densitas dan intensitas metallothionein pada insang dan lambung tiram Crassostrea irredalei untuk mengetahui tingkat pencemaran di Pesisir Kenjeran Surabaya. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil Penelitian yang dilakukan di Pesisir Kenjeran menunjukakan hasil logam berat di air Pb total sebesar 0,035 ppm dan Pb ion sebesar 0,0132 ppm sedangkan logam berat terendah yaitu Cd degan kadar Cd total 0,011 ppm dan Cd ion sebesar 0,0075 ppm, sedangkan logam berat Hg total 0,021 ppm dan Hg ion sebesar 0,00153 ppm. Sedangkan hasil logam berat pada insang menunjukkan nilai logam berat Pb tertinggi 0,0255 ppm, Cd 0,0105 ppm dan Hg 0,0165 ppm, sedangkan pada lambung Pb tertingga sebesar 0,02 ppm, Cd 0,0085 dan Hg 0,0135 ppm. Nilai rata – rata densitas metallothionein pada tertinggi pada insang sebesar 0,1093 MT/μm2 dan nilai rata – rata densitas metallothionein pada lambung tertinggi sebesar 0,0463 MT/μm2. Hasil rata-rata intensitas metallothionein pada insang tertinggi 190.707 pixel dan hasil rata-rata intensitas metallothionein pada lambung tertinggi 142.685 pixel. Hasil korelasi densitas logam berat pada insang dan lambung menunjukan bahwa logam berat Pb merupakan logam berat yang paling mendominasi densitas Metallothionein dengan hasil koefisien korelasi (r) pada 0,875 dan persamaan Y1= 0,449 + 0,083 X1 dan hasil korelasi intensitas logam berat pada insang dan lambung menunjukan intensitas Metallothionein dengan hasil koefisien korelasi (r) 0,907 dan persamaan regresi Y1= 91.133 + 3,962X1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah logam berat yang paling mendominasi ekspresi metallothionein pada insang dan lambung tiram Crassostrea irredalei adalah logam berat Pb.