Keanekaragaman Kumbang Ambrosia Pada Tanaman Cengkeh di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar

Main Author: Fitriyah, Miftachul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6552/
Daftar Isi:
  • Kumbang ambrosia termasuk ke dalam famili Scolytidae dan Platypodidae. Cengkeh adalah salah satu komoditas sub sektor perkebunan yang sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat serta dimanfaatkan dalam industri rokok dan industri makanan. Kabupaten Blitar adalah salah satu penghasil minyak atsiri cengkeh. Tanaman cengkeh banyak mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya daun rontok, pada bagian batang pohon maupun ranting terdapat lubang dan ada beberapa tanaman cengkeh yang mengalami kematian. Studi tentang keanekaragaman kumbang ambrosia pada tanaman perkebunan di Indonesia masih sangat terbatas terutama pada tanaman cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis keanekaragaman kumbang ambrosia pada lahan tanaman cengkeh dengan keanekaragaman tanaman yang tinggi dan rendah di Kabupaten Blitar. Metodologi yang dilakukan terdiri dari penentuan lokasi pengamatan, pengumpulan spesimen kumbang, pengawetan dan identifikasi spesimen kumbang,variabel yang digunakan adalah menghitung jumlah populasi, jumlah spesies, dan jumlah individu dalam satu spesies. Penentuan lokasi pengamatan dilaksanakan di perkebunan rakyat di Desa Resapombo yaitu di Dusun Purworejo yang merupakan lahan cengkeh dengan keanekaragaman tanaman tinggi yang terdiri dari dua plot yaitu PW1 dan PW2 yang berarti Purworejo plot 1 dan 2, sedangkan di Dusun Wonorejo yang merupakan lahan cengkeh dengan keanekaragaman tanaman rendah terdiri dari dua plot yaitu WN1 dan WN2 yang berarti Wonorejo plot 1 dan 2. Data yang terkumpul dari kedua lokasi pengamatan dianalisis dengan menggunakan Software R untuk menghitung indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, indeks dominansi dan menghitung dan indeks kesamaan Bray-Curtis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies pada lahan di Dusun Purworejo lebih banyak. Indeks keanekaragaman kumbang ambrosia pada PW1 kondisi ekosistemnya lebih seimbang (PW1=1,15; PW2= 0,80; WN1= 0,39; WN2=0,60). Hasil indeks kemerataan pada PW1=0,52, PW2=0,38, WN1=0,28 dan WN2=0,43, sehingga dapat dikatakan bahwa komunitas tersebut berada pada kondisi yang labil dan tertekan. Nilai indeks dominansi pada PW1 lebih tinggi (PW1= 2,024; PW2= 1,55; WN1= 1,214; WN2=1,399), yang berarti pada lahan tersebut menunjukkan bahwa adanya kelimpahan jenis yang tinggi, yang didominasi oleh spesies tertentu, sehingga perkembangan jenis tidak seimbang. Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesamaan bray curtis menunjukkan bahwa pada lahan cengkeh PW1 dan PW2 memiliki tingkat kesamaan komunitas tertinggi yaitu sebesar 91,6% komunitas yang mirip, sedangkan pada lahan PW1 dan WN2 menunjukkan bahwa memiliki nilai indeks kesamaan komunitas terendah yaitu sebesar 62% komunitas yang mirip. Spesies yang sama ditemukan pada lahan PW1, PW2, WN1 dan WN2 yaitu Cryptoxyleborus, Xylosandrus crassiusculus, Xylosandrus amputatus, dan Premnobius sp1. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman kumbang ambrosia pada lahan cengkeh dengan keanekaragaman tanaman tinggi lebih tinggi dibandingkan lahan cengkeh dengan keanekaragaman tanaman rendah.