Preferensi, Perkembangan Dan Pertumbuhan Populasi Cryptolestes pusillus Schonherr. (Coleoptera: Laemophloeidae) Pada Beras Merah, Hitam Dan Putih Dalam Bentuk Butiran Utuh Dan Patah

Main Author: Ningrum, Arfia Puspa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6536/
Daftar Isi:
  • Beras merupakan bahan pangan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dunia khususnya Indonesia. Terdapat beberapa jenis beras di Indonesia yang meliputi beras merah, beras hitam, dan beras putih. Pengelolaan beras yang kurang sesuai akan menimbulkan munculnya hama gudang. Salah satu hama gudang yang sering dijumpai di gudang yaitu Cryptolestes pusillus. Hama C. pusillus merupakan hama yang menyebabkan penurunan kualitas maupun kuantitas pada biji-bijian. Tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji preferensi, perkembangan dan pertumbuhan hama C. pusillus pada beras merah, hitam dan putih dalam bentuk butiran utuh dan patah. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2016 hingga Januari 2017 bertempat di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah oatmeal, beras merah organik varietas Aek Sibundong, beras hitam organik varietas Wajaloka, dan beras putih organik varietas Ciherang. Penelitian dilakukan dengan dua percobaan yaitu percobaan preferensi dan percobaan perkembangan dan pertumbuhan C. pusillus. Percobaan preferensi menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan variabel pengamatan jumlah imago yang hadir dan jumlah telur yang diletakkan. Percobaan perkembangan dan pertumbuhan C. pusillus menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variabel pengamatan mortalitas C. pusillus, jumlah telur, larva, pupa dan imago; stadium telur, larva dan pupa; siklus hidup dan berat imago C. pusillus. Analisis data menggunakan ANOVA dengan taraf kesalahan 5%, apabila hasil analisis ragam berbeda nyata maka dilanjutkan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan jumlah imago yang hadir dan jumlah telur yang diletakkan lebih tinggi pada beras merah butiran utuh dengan rerata sebesar 25,8 ekor dan 23,0 butir. Hasil penelitian dari percobaan pertumbuhan populasi dan perkembangan menunjukkan jumlah telur lebih tinggi pada beras putih butiran patah dengan rerata sebesar 85,8 butir. Jumlah larva lebih tinggi pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 68,2 ekor. Jumlah pupa lebih tinggi pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 59,0 ekor. Jumlah imago lebih tinggi pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 50,4 ekor. Stadium telur lebih cepat pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 6,4 hari. Stadium larva lebih cepat pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 27 hari. Stadium pupa lebih cepat pada beras merah butiran utuh dengan rerata sebesar 6,4 hari. Berat imago lebih tinggi pada beras merah butiran patah dengan rerata sebesar 0,414 mg. Preferensi, perkembangan dan pertumbuhan populasi C. pusillus lebih baik pada beras merah butiran patah daripada perlakuan lain.