Efisiensi Penggunaan Air Dan Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Produksi Jagung (Zea mays) Di Lahan Kering Lampung Tengah
Main Author: | -, Suryani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6519/ |
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki potensi lahan kering yang cukup luas yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia salah satunya adalah provinsi Lampung. Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung (2014), mencatat pada tahun 2013 luas lahan kering di Provinsi Lampung sebagai lahan tegal/kebun mencapai 743.725 ha. hampir setengah dari luas lahan tegal tersebut ditanami tanaman jagung Luas panen jagung di provinsi lampung pada tahun 2013 sebesar 346.315 ha (BPS, 2014). Jagung sangat cocok dibudidayakan dilahan kering, namun terdapat beberapa kendala yaitu diantaranya adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan, bervariasinya tingkat kesuburan lahan dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan (Adisarwanto dan Widyastuti, 2002). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan sistem pompanisasi dan menambahkan bahan organik. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan adalah pupuk kandang. Selain itu sistem pompanisasi yang ditawarkan pada penelitian ini adalah dengan mengurangi dosis pemberian air dari kebutuhan air tanaman. Diharapkan dengan upaya yang dilakuan tersebut dapat memperbaiki sifat fisik tanah, dan menghemat penggunaan air di lahan kering. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot desain dengan petak utama pemberian dosis air sebanyak tiga taraf dan anak petak berupa pemberian pupuk kandang sebanyak tiga taraf, kombinasi dari faktor tersebut terdiri dari tiga ulangan dengan indikator tanaman jagung Varietas BISI 18. Penelitian ini diawali dengan persiapan lahan, analisis fisika dan kimia tanah, pengaturan irigasi menggunakan Big Gun Sprinkler dan penentuan kebutuhan air tanaman. Penetuan dosis irigasi mengacu pada metode FAO 56 (Doorenbos dan Kassam, 1979). Selanjutnya menghitung kebutuhan air irigasi atau net irrigation depth (NID). Nilai NID kemudian dikonversi ke dalam waktu dengan mempertimbangkan spesifikasi dari Big Gun Sprinkler. Data hasil pengamatan dianalisis dengan anova, kemudian uji BNT 5% untuk peubah yang berbeda nyata. Hasil penelitian ini antara lain pemberian pupuk kandang menunjukkan pengaruh yang positif terhadap sifat fisik tanah. Pengaruh postif tersebut berupa adanya penurunan berat isi tanah dan berat jenis tanah, dan adanya peningkatan ruang pori total tanah serta meningkatan air tersedia bagi tanaman. Selain itu dari hasil analisis efisiensi penggunaan air yang dilakukan menunjukan penggunaan air 70% dari kebutuhan air tanaman merupakan penggunaan yang paling efisien dengan nilai water used efficiency (WUE) sebesar 6,71 kg mm-1. Terakhir adalah interaksi terbaik pemberian dosis air dan pupuk kandang jika dilihat dari setiap ulangan terdapat pada perlakukan pemberian dosis air 85% dari kebutuhan air tanaman dan pemberian 5 t ha-1 pupuk kandang dengan jumlah produksi sebesar 7,5 t ha-1.