Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Pembangunan Desa (Studi pada Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun)
Main Author: | Ardhiani, Reni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6471/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini berusaha untuk meneliti lebih dalam terhadap Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Mewujudkan Pembangunan Desa di Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Pembangunan Desa di Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah Desa Tanjungrejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Situs penelitian dilakukan di Kantor Desa Tanjungrejo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis penelitian menggunakan analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Mewujudkan Pembangunan Desa di Desa Tanjungrejo meliputi beberapa tahap yaitu: a) Perencanaan, perencanaan yang dilakukan pada Pengelolaan ADD di Desa Tanjungrejo sudah baik yaitu dengan adanya Musyawarah Desa dimana di dalam musyawarah tersebut bisa terjaring beberapa aspirasi masyarakat sampai dengan penentuan APBDes, b) Pelaksanaan, pelaksanaan disini menindaklanjuti proses dari peencairan dan penyaluran ADD yang dianggarkan pada saat perencanaan. Proses ini dilaksanakan dengan cukup baik. Dana ADD disini lebih ditekankan pada pembangunan non fisik yakni pada pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. c) Penatausahaan, yakni kegiatan pencatatan oleh Bendahara Desa yang meliputi semua transaksi penerimaan dan pengeluaran. d) Pelaporan dan Pertanggungjawaban, Kepala Desa Tanjungrejo memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan yang disampaikan kepada Bupati/Walikota dan juga kepada BPD. Faktor pendukung yakni adanya partisipasi masyarakat saat dalam perencanaan sampai pertanggungjawaban. Faktor penghambat adalah sumber daya manusia yang masih kurang akan ide-ide dan pemikiran tentang pembangunan desa. faktor lain yaitu masyarakat masih kurang paham akan peran serta tugasnya. Saran yang dapat disumbangkan dalam penelitian ini yaitu: Pemerintah desa hendaknya harus lebih aktif bersosialisasi kepada masyarakat tidak hanya kepada terbatas kepada perangkat desa atau pihak pelaksana tentang pengelolaan alokasi dana desa. Sosialisasi ini sangat penting bagi masyarakat utuk memahami apa dan bagaimana peran serta yang akan diberikan.