Aspek Biologi Ikan Kuniran (Upeneus Sulphureus) Yang Didaratkan di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP) Mayangan
Main Author: | Damayanti, Mifta Ika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6453/ |
Daftar Isi:
- Ikan kuniran merupakan salah satu komoditas hasil tangkapan di TPI UPT P2SKP Mayangan. Adanya permintaan dari masyarakat untuk mengkonsumsi ikan kuniran dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu alasan nelayan selalu menangkap ikan kuniran. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan kuniran yang harus meningkat agar dapat memenuhi permintaan masyarakat tersebut. Dalam hal ini, hasil tangkapan ikan kuniran bersifat open acces, yang berarti penangkapannya masih dilakukan secara terus menerus. Peningkatan permintaan ikan kuniran tersebut akan berakibat pada peningkatan eksploitasi, sehingga berpengaruh terhadap ukuran ikan kuniran yang ditangkap cenderung menjadi semakin kecil. Pengelolaan sumberdaya ikan kuniran perlu dilakukan agar pemanfaatannya tetap lestari dan berkelanjutan. Penelitian mengenai aspek biologi ikan kuniran dapat dijadikan dasar dalam mengelola sumberdaya ikan kuniran agar dapat mencapai pemanfaatan maksimum jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aspek biologi ikan kuniran (Upeneus sulphureus) yang didaratkan di UPT P2SKP Mayangan Kota Probolinggo. Aspek biologi yang diamati meliputi hubungan panjang dan berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), panjang pertama kali tertangkap (Lc), dan panjang ikan pertama kali matang gonad (Lm). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu dengan cara mengumpulkan, membedah sampel, dan menganalisis data sehingga dapat ditarik kesimpulan. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Microsoft Excel. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah hubungan panjang dan berat ikan kuniran (Upeneus sulphureus) total selama 3 bulan yaitu Februari, Maret, dan April mempunyai pola pertumbuhan allometrik positif, dimana pertambahan berat lebih dominan dari pada pertambahan panjangnya (b≠3). Nisbah kelamin betina lebih dominan dari pada jantan, namun perbedaannya hanya sedikit. Tingkat kematangan gonad (TKG) yang paling banyak adalah TKG 1 dan 2, baik pada jantan maupun betina. Panjang pertama kali ikan tertangkap (Lc) sebesar 12,95 cm. Panjang pertama kali ikan matang gonad (Lm) untuk jantan sebesar 13,62 cm sedangkan untuk betina sebesar 11,32 cm.