Pengaruh Pupuk Organik Berbahan Dasar Limbah Kubis (Brassica oleracea) Terhadap Kelimpahan Tetraselmis chuii

Main Author: Isrochatin, Hanif
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6406/
Daftar Isi:
  • Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang dapat menimbulkan pencemaran. Penghasil utama sampah adalah dari rumah tangga dan pasar tradisional. Sampah pasar tradisional terdiri dari 95 % bahan organik, sedangkan sampah rumah tangga 75 % bahan organik. Pupuk organik limbah kubis ini biasanya digunakan sebagai pupuk bagi tanaman, sedangkan pada penelitian ini diuji cobakan sebagai pupuk alternatif untuk pertumbuhan Tetraselmis chuii. Tetraselmis chuii merupakan jenis alga hijau yang uniseluler dengan bentuk oval sampai elips mempunyai sifat selalu bergerak karena mempunyai empat buah flagella. Tetraselmis chuii mempunyai kandungan protein sebesar 48,42 % dan lemak 9,70 %. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, pada bulan Mei-Juni 2017. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh pemberian pupuk organik limbah kubis dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kelimpahan Tetraselmis chuii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen atau percobaan, yaitu suatu tindakan coba-coba yang dirancang untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang dirancang. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Tersarang dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pemberian dosis pupuk organik limbah kubis untuk kebutuhan Tetraselmis chuii yaitu: Kontrol (0 mg/l), A (1 mg/l), B (2 mg/l) dan C (3 mg/l). Pengamatan terhadap kelimpahan Tetraselmis chuii dilakukan dengan cara menghitung pertumbuhan Tetraselmis chuii selama 14 hari pengamatan. Analisa data menggunakan analisa of varian (ANOVA) dan dilanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan pupuk organik limbah kubis dengan dosis yang berbeda pada pertumbuhan Tetraselmis chuii memiliki pengaruh yang berbeda sangat nyata yaitu dengan adanya hasil analisis ragam F Tabel 5% (2,68) < F Hitung (8,04) > F Tabel 1% (3,95). Rata-rata kelimpahan Tetraselmis chuii tertinggi pada pemberian dosis 3 mg/L sebanyak 41,7 x 104 sel/mL, sedangkan rata-rata terendah berada pada pemberian pupuk organik limbah kubis dengan dosis 0 mg/L sebanyak 20 x 104 sel/mL. Data hasil kualitas air selama penelitian yaitu nilai suhu 24,23 - 26,500C; DO 4,13 - 6,67 mg/L; pH 7,9 - 8,5; salinitas 32 - 40 ppt; nitrat 0,311 - 1,09 mg/L; orthofosfat 0,023 - 0,352 mg/L; dan alkalinitas berkisar 139 - 277 mg/L. Kesimpulan dari penelitian yaitu pemberian perlakuan pupuk organik limbah kubis dengan dosis yang berbeda pada pertumbuhan Tetraselmis chuii memiliki pengaruh yang berbeda sangat nyata. Dan diperlukan penelitian lebih lanjut dalam penambahan dosis untuk melihat kelimpahan Tetraselmis chuii yang kemungkinan lebih tinggi.