Respon Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa var. Lollorosa) Terhadap Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Pada Hidroponik Sistem Sumbu

Main Author: Sembodo, Sri Aryo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6397/
Daftar Isi:
  • Pelaku budidaya selada merah hidroponik selama ini kurang memperhatikan media tanam dan konsentrasi nutrisi yang digunakan, sehingga terkadang selada merah yang dibudidayakan tumbuh berdaun hijau, hasilnya kurang optimal dan rasanya pahit. Warna daun selada merah yang berubah menjadi hijau menyebabkan hasil panen tidak laku di pasaran. Dengan melihat kondisi tersebut maka diperlukan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi selada. Selain angka kecukupan gizi, ukuran, tekstur, bentuk, rasa, dan bebas cacat yang menjadi indikator utama kualitas tanaman selada, warna daun juga penting karena warna daun merupakan faktor pemikat yang dilihat pertama oleh konsumen atau pembeli (Ryder, 1999). Dengan melihat kondisi tersebut maka diperlukan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas selada merah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jenis media tanam dan konsentrasi nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil selada merah dengan sistem hidroponik, serta mempelajari kombinasi antara jenis media tanam dan konsentrasi nutrisi yang tepat dan efisien. Hipotesis yang disajikan ialah penggunaan jenis media tanam dan konsentrasi nutrisi yang tepat akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah. Penelitian ini dilaksanakan di dalam screen house pada Bulan Oktober-November 2016 yang bertempat di Jl. Sebuku II, Bunul, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan, yaitu arang sekam + 3 ml l-pekatan A dan B; arang sekam + 5 ml l- pekatan A dan B; arang sekam + 7 ml l- pekatan A dan B; cocopeat + 3 ml l- pekatan A dan B; cocopeat + 5 ml l- pekatan A dan B; cocopeat + 7 ml l- pekatan A dan B; pasir + 3 ml l- pekatan A dan B; pasir + 5 ml l- pekatan A dan B; pasir + 7 ml l- pekatan A dan B. Seluruh kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan yang digunakan antara lain ialah jumlah daun tanaman, luas daun tanaman, panjang tanaman, warna daun, bobot segar total tanaman, dan bobot segar konsumsi tanaman. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) taraf 5%. Apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata (F hitung > F tabel) maka dilakukan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil Analisis Ragam menunjukkan bahwa konsentrasi nutrisi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman yaitu pada umur 14 hst. Pengaruh nyata terjadi akibat perbedaan konsentrasi unsur hara pada nutrisi. Kandungan nitrogen (N) pada nutrisi AB mix memacu pertumbuhan selada merah pada fase vegetatif. Nitrogen pada AB mix dapat memacu peningkatan jumlah daun. Peningkatan jumlah daun juga disebabkan oleh molibdenum (Mo) yang terkandung pada nutrisi AB mix. Molibdenum pada nutrisi AB mix berupa senyawa molibdat. Molibdat merupakan salah satu komponen enzim nitrogenase ii dan reduksi nitrat menjadi amonium yang akan disintesis menjadi protein. Protein merupakan komponen utama pada pembentukan sel-sel penyusun organ tanaman. Perlakuan nutrisi pada parameter panjang tanaman, luas daun, bobot segar total tanaman, dan bobot segar konsumsi tanaman tidak memberikan hasil yang berbeda nyata, kecuali parameter jumlah daun pada 14 hst. Hal ini menunjukkan bahwa setiap perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil selada merah. Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa perlakuan pasir + 3 ml l- AB mix (M7) merupakan perlakuan yang paling efisien dan ekonomis. Hasil uji kadar antosianin menunjukkan bahwa terdapat dua perlakuan yang nilainya lebih tinggi dari kontrol (dengan antosianin total 8,165 %), yaitu perlakuan Arang Sekam + 5 ml l- AB mix (M2) dengan antosianin total 17,567 % dan Cocopeat + 5 ml l- (M5) dengan antosianin total 9,869 %.