Pengaruh Suhu Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Ikan Komet Shubunkin (Carassius Auratus Auratus)

Main Author: Prastiwi, Sinta Dara
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6383/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan embrio telur ikan komet shubunkin (C. auratus auratus) yang diinkubasi pada media dengan suhu yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (24oC, 25oC, 26oC, 27oC, 28oC) dan 3 kali ulangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu waktu perkembangan embrio yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi kecepatan menetas. Kecepatan waktu penetasan pada suhu 24oC selama 2.971 menit, suhu 25oC selama 2.906 menit, suhu 26oC selama 2.831 menit, suhu 27oC selama 2.826 menit, dan suhu 28oC selama 2.824 menit dengan persamaan y = 64,048 – 0,6227x dan R2 = 0,7878. Pada daya tetas telur diperoleh hasil pada suhu 24oC sebesar 72,96%, suhu 25oC sebesar 76,59%, suhu 26oC sebesar 86,69%, suhu 27oC sebesar 69,11%, dan suhu 28oC sebesar 55,78%, dengan persamaan y = -2784,1 + 224,58x – 4,3993x2 dengan R2 = 0,8435 dan x maksimum 25,5oC (25,52oC) serta y maksimum sebesar 82,24%. Kemudian pada abnormalitas larva suhu 24oC sebesar 11,10%, suhu 25oC sebesar 16,53%, suhu 26oC sebesar 20,37%, suhu 27oC sebesar 29,17%, dan suhu 28oC sebesar 42,08%, dengan persamaan y = -170,12 + 7,4606x dan R2 = 0,9102. Selanjutnya pada kelangsungan hidup larva suhu 24oC sebesar 73,24%, suhu 25oC sebesar 75,82%, suhu 26oC sebesar 85,37%, suhu 27oC sebesar 63,69%, dan suhu 28oC sebesar 51,96%, serta diperoleh persamaan y = -2669,2 + 216,83x – 4,275x2 dengan R2 = 0,833 dan x maksimum 25,4 oC (25,36oC) serta y maksimum sebesar 80,23%.