Adopsi Petani Terhadap Tanaman Jeruk Siam Bangorejo Dengan Pendekatan Teory Of Planned Behavior
Main Author: | Andari, Tiyas Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6374/ |
Daftar Isi:
- Permintaan akan buah jeruk setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi buah terus meningkat akan tetapi tidak didukung dengan hasil produksi buah jeruk di Indonesia. Rendahnya produksi jeruk di Indonesia mengakibatkan tingginya volume impor buah jeruk, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah jeruk di Indonesia. Munculnya permasalahan tersebut pemerintah membuat suatu program untuk melakukan adopsi tanaman jeruk. Adopsi tanaman jeruk diharapkan dapat memenuhi konsumsi dan pasokan buah jeruk nasional. Namun, seseorang atau petani dalam mengambil keputusan untuk melakukan adopsi banyak pertimbangan, baik dari segi efektifitas dan efisiensi. Hal tersebut yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian adopsi tanaman jeruk dengan pendekatan Theory Of Planned Behavior, untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan adopsi tanaman jeruk khususnya petani jeruk siam bangorejo yang berada di Desa Bangorejo. Penelitian yang menggunkan pendekatan ini dalam menganalisis adopsi pertanian masih belum banyak dilakukan. Penelitian yang menggunkan pendekatan Theory Of Planned Behavior lebih banyak mengenai merek, konsumsi, pembelian dan lainnya. Penelitian dilakukan di Desa Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi dengan responden petani yang menanam tanaman jeruk siam bangorejo. Peneliti memilih Desa Bangorejo karena Desa tersebut ditetapkan menjadi tempat pengembangan produk unggulan jeruk siam bangorejo dan Desa Bangorejo merupakan salah satu daerah pertanian jeruk siam yang memberikan konstribusi tinggi tabel 3. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2017. Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini secara proportionate stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi yang telah terbagi menjadi beberapa lapisan (strata). Strata yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan luas lahan tanaman jeruk siam bangorejo yang sedang diusahakan. Strata I : Lahan Sempit (< 0,5 Ha), strata II Lahan sedang (>0,5Ha) dan strata III Lahan luas (>2 Ha). Jumlah petani jeruk siam bangorejo yang ada di daerah penelitian adalah 779 petani jeruk. Setalah dilakuakan perhitungan dihasilkan sampel diambil sebanyak 99 orang petani untuk mewakili ketiga strata tersebut. Jenis dan sumber data yaitu dari data primer yang didapat dari kuesioner dan data sekunder dari buku, data, dan jurnal. Metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan Structural Equation Modelling-Parsial Least Square (SEM-PLS), dalam SEM terdapat model struktural dan model pengukuran serta menganalisis Theory Of Planned Behavior (TPB). ii Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Bangorejo, variabel sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku yang dirasakan memiliki indikator masing-masing untuk mengukur setiap variabel. Indikator sikap yaitu informasi, luas lahan, motivasi dan pendidikan. Indikator norma subjektif yaitu orang tua, kelompok tani dan penyuluh pertanian. Indikator kontrol perilaku yang dirasakan yaitu kemampuan, pengalaman petani sendiri dan pengalaman orang lain. Hasil pengolahan data variabel sikap memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap niat (β=0.40, p<0.001), variabel norma subjektif (SN) memiliki hubungan yang positif terhadap niat (β=0.34, p<0.001), variabel kontrol perilaku yang dirasakan (PBC) memiliki hubungan yang positif terhadap niat (β=0.29, p<0.001), variabel niat memiliki hubungan yang positif terhadap perilaku adopsi sebesar (β=0.51, p<0.001). Kesimpulan dari hasil pengolahan data yaitu Koefisien tertinggi dari hasil pengolahan data didapatkan pada variabel sikap petani dalam melakukan adopsi. Hasil diatas menunjukkan bahwa hubungan antar variabel dapat diterima secara positif dan signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa petani menerimadalam adopsi tanaman jeruk siam bangorejo. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada indikator norma subjektif, referent yang mempunyai peranan paling besar mempengaruhi petani dalam melakukan adopsi yaitu penyuluh pertanian. Oleh karena itu, diharapkan penyuluh pertanian mampu memberikan dukungan yang besar baik itu dukungan secara moril maupun materil untuk mendukung petani dalam melakukan usahataninya. Tingkat intensitas pertemuan penyuluh pertanian dengan petani supaya lebih sering dilakukan, untuk meningkatkan hubungan antara petani dengan penyuluh pertanian dan untuk menghasilkan usahatani yang maksimal.