Uji Toleransi Tujuh Varietas Anggur (Vitis vinifera) Pada Beberapa Konsentrasi Cekaman Salinitas
Main Author: | Andrean, Dije |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6329/ |
Daftar Isi:
- Buah anggur merupakan buah yang sudah banyak dikenal dan digemari masyarakat Indonesia karena memiliki penampilan yang menarik, rasa yang enak, dan nilai gizi yang tinggi. Produksi Anggur Indonesia tahun 2015 mencapai 11.410 ton, produksi ini masih belum bisa mencukupi permintaan yang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkurangnya jumlah lahan produktif membuat kebutuhan anggur semakin meningkat. Diperlukan usaha untuk meningkatkan produksi tanaman anggur, salah satu upaya peningkatan produksi anggur adalah dengan pemanfaatan lahan marginal seperti lahan salin. Di Indonesia sentra budidaya anggur terdapat di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo), Bali dan NTT. Beberapa sentra anggur di Indonesia berada pada ketinggian 0-300 mdpl dan berada pada daerah pantai, hal ini menyebabkan kondisi salin atau garam tinggi dan dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman anggur. Salinitas merupakan cekaman abiotik yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas tanaman. Pertumbuhan akar, batang dan luas daun berkurang karena ketidakseimbangan metabolik yang disebabkan oleh keracunan ion NaCl, cekaman osmotik dan kekurangan hara. Tanaman anggur tergolong tanaman yang sangat sensitif dengan kondisi garam yang berlebih, dalam keadaan normal tanaman dapat tumbuh dengan baik pada tingkat salinitas < 3, apabila tingkat salinitas melebihi 3 maka produtivitas anggur dapat menurun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui toleransi beberapa varietas anggur (Vitis vinifera) pada berbagai konsentrasi garam (NaCl). Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Balai Penelitian dan Pengembangan Jeruk dan Buah Sub Tropik. Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Maret 2017 sampai Juni 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor, faktor pertama yaitu konsentrasi NaCl 6000 ppm dan 12000 ppm, dan faktor kedua yaitu varietas (Jestro Ag5, Bali, Jestro Ag45, Jestro Ag60, Jestro Ag86, Kediri Kuning, Prabu Bestari). Jumlah kombinasi perlakuan sebanyak 21, masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan sehingga didapat 63 satuan percobaan. Pada setiap satuan percobaan terdapat 4 tanaman, sehingga total tanaman yang digunakan sebanyak 252 tanaman. Variabel pengamatan dalam penelitian ini yaitu jumlah daun, panjang tunas, diameter tunas, panjang akar, berat kering akar, berat kering tanaman, kandungan klorofil, intensitas cekaman (IC) pengamatan daya hantar listrik. Data dari hasil pengamatan selanjutnya akan di analisis dengan analisis ragam (Anova). Kemudian apabila terdapat perbedaan nyata dari interaksi dan perlakuan maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salintias dapat mempengaruhi serta menghambat pertumbuhan tanaman anggur. Terdapat interaksi nyata antara varietas dan salinitas pada variabel jumlah daun dan panjang akar (7 MST). Sedangkan variabel panjang tunas, diameter tunas, kandungan klorofil, berat kering akar dan berat kering tanaman hanya menunjukkan perbedaan nyata pada vii masing-masing perlakuan (7 MST). Secara keseluruhan cekaman salinitas menurunkan pertumbuhan tanaman anggur, Setiap varietas menunjukkan ketahanan yang berbeda, hal ini dapat dilihat dari pola pertumbuhan tanaman anggur mulai 2 MST sampai 7 MST yang terhambat akibat cekaman salinitas. Berdasarkan analisis intensitas cekaman didapatkan bahwa variabel jumlah daun dan berat kering tanaman memiliki cekaman berat pada varietas, Bali, Kediri Kuning, dan Prabu Bestari. Peningkatan konsentrasi salinitas pada tanah akan mengnyebabkan penghambatan pertumbuhan tanaman anggur. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa varietas Jestro Ag45 dan Jestro Ag5 memiliki toleransi pada cekaman salinitas sedang (6000 ppm) dan salintias tinggi (12000 ppm). Sedangkan varietas Bali dan Prabu Bestari termasuk tanaman yang peka terhadap cekaman salintias, karena hampir semua variabel pertumbuhan terhambat dan tidak tumbuh dengan baik pada kondisi cekaman salintias sedang maupun tinggi.