Manipulasi Habitat Dengan Pengaturan Nitrat Dan Fosfat Untuk Pengurangan Ledakan Populasi Oscillatoria Di Perairan Tambak Udang Intensif Situbondo

Main Author: Aliviyanti, Dian
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/632/1/BAGIAN%20DEPAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/2/BAB.I.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/3/BAB.II.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/4/BAB.III.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/5/BAB.IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/6/BAB.V.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/632/
Daftar Isi:
  • Penerapan sistem budidaya tambak udang secara intensif tidak menjamin keberhasilan produksi secara terus-menerus. Seperti yang terjadi pada tambak udang Kabupaten Situbondo, penerapan sistem budidaya intensif di tambak melalui pemberian pakan buatan dalam jumlah dan takaran tertentu selama masa pembesaran udang menyebabkan peningkatan limbah organik. Peningkatan limbah organik tersebut selain dari sisa pakan juga berasal dari kotoran ataupun udang dan plankton yang mati selama masa budidaya berlangsung di tambak. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas air seiring lama waktu dalam siklus budidaya dan menginisiasi munculnya kelompok algae berbahaya (Harmful Algae Blooms/HABs) seperti Oscillatoria. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air Tambak Budidaya Udang Intensif di Situbondo berdasarkan parameter fisika-kimia dan struktur komunitas plankton sebagai gambaran profil ekosistem tambak, selanjutnya dianalisis model interaksi dinamika populasi Oscillatoria dengan variabel lingkungannya untuk mempelajari variabel-variabel yang berpengaruh. Selanjutnya diuji berbagai konsentrasi nitrat dan fosfat penyebab ledakan populasi Oscillatoria di Laboratorium. Metode penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama diamati profil ekosistem tambak budidaya udang Situbondo yang meliputi kualitas air dan struktur komunitas plankton selama empat siklus budidaya berdasarkan data sekunder dari Laboratorium Situbondo. Data kualitas air dianalisis deskriptif. Data komposisi plankton dianalisis kelimpahan dan keanekaragaman jenis berdasarkan INP, indeks keanekaragaman (H’) Shannon-Wiener, dan indeks biotik TDI untuk mengevaluasi status trofik perairan. Dan dilanjutkan dengan analisis cluster dan biplot PCA Program PAST Ver. 3.1.1 untuk mengetahui parameter yang berpengaruh terhadap kualitas air tambak. Pada tahap kedua dilakukan penentuan model interaksi dinamika popolasi Oscillatoria dengan variabelvariabel lingkungan berdasarkan hasil pengamatan pada tahap pertama dilanjutkan dengan analisis pemodelan struktural menggunakan aplikasi smartPLS Ver. 2.0. Pada tahap ketiga dilakukan eksperimen di laboratorium untuk menganalisis konsentrasi nitrat dan fosfat yang dapat mencegah ledakan populasi Oscillatoria dan dianalisis ragam menggunakan Oneway Anova Program SPSS for windows release 16 untuk mengevaluasi laju pertumbuhan intrinsik (r) dan daya dukung lingkungan (K) yang dapat menekan pertumbuhan Oscillatoria. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar tindakan pencegahan untuk rekomendasi pengelolaan tambak udang melalui manipulasi habitat dengan pengaturan jumlah pakan udang sebagai sumber nutrien guna menjamin kualitas dan produktivitas udang di tambak. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa parameter alkalinitas, TOM, dan nitrit air tambak budidaya udang intensif Situbondo tidak sesuai dengan nilai ambang batas baku mutunya. Struktur komunitas plankton menunjukkan Cyanobacteria berpotensi menurunkan kualitas air tambak dan Genus Oscillatoria memiliki densitas tertinggi selama ix siklus budidaya. Berdasarkan indeks biotik TDI, kualitas air pada tambak udang termasuk kategori eutrofik hingga hiper-eutrofik. Analisis model struktural menunjukkan hasil yang valid dengan nilai predictiverelevance (Q2) sebesar 99,29 % dan berdasarkan hasil model akhir PLS tersebut diketahui bahwa profil dinamika Oscillatoria dipengaruhi secara langsung oleh variabel kandungan fosfat air (fosfat terlarut). Variabel fosfat terlarut perairan tersebut secara langsung dipengaruhi variabel iklim (musim) dan faktor kimia air (TOM). Artinya apabila proses budidaya dilakukan pada musim kemarau dan nilai TOM semakin tinggi maka dapat menyebabkan peningkatan kandungan fosfat terlarut. Tingginya kandungan fosfat terlarut secara langsung dapat menyebabkan peningkatan densitas populasi Oscillatoria. Pola pertumbuhan Oscillatoria di laboratorium dengan variasi nitrat dan fosfat memiliki kecenderungan hampir sama hingga hari ke-10, namun setelah hari tersebut pada masing-masing kombinasi nitrat dan fosfat yang berbeda menunjukkan respon yang berbeda pula. Nilai laju pertumbuhan dan kelimpahan maksimum yang dapat didukung media secara bermakna dipengaruhi oleh kadar fosfat dan interaksi kadar nitrat dan fosfat secara bersama-sama. Kelimpahan maksimum sel Oscillatoria yang mampu didukung media yaitu pada kadar nitrat rendah ataupun tinggi dengan kombinasi perlakuan penambahan kadar fosfat lebih dari 0,2 mg.L-1. Perlakuan penambahan kadar fosfat 0,8 mg.L-1 dapat menyebabkan laju pertumbuhan sel Oscillatoria maksimum. Selain itu, kualitas air media pertumbuhan alami telah mampu mendukung pertumbuhan Oscillatoria di laboratorium. Berdasarkan hal tersebut maka sistem peringatan dini (early warning system) untuk pengendalian ledakan populasi Oscillatoria dapat dilakukan dengan menjaga kadar fosfat terlarut tidak melebihi dari nilai yang sudah ditentukan di atas. Apabila hasil monitoring kualitas air telah menunjukkan kadar fosfat terlarut mendekati ketentuan di atas, maka perlu dilakukan manipulasi habitat melalui pengurangan hingga penghentian pemberian pakan sementara waktu tertentu agar performa kualitas air kolam budidaya selalu dalam kondisi yang optimal untuk pertumbuhan udang.