Analisis Kepatuhan Uni Eropa Terhadap Keputusan World Trade Organization (WTO) Terkait Penyelesaian Sengketa Subsidi Gula dengan Brazil Tahun 2006

Main Author: Puspasari, Monica Ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6312/
Daftar Isi:
  • Aturan kerjasama perdagangan internasional di bidang pertanian dalam World Trade Organization (WTO) mengalami negosiasi yang cukup panjang sebelumnya, yang akhirnya mencapai kesepakatan dalam Agreement on Agriculture pada 1 Januari 1995. WTO sebagai rezim perdagangan internasional dan juga memiliki fungsi sebagai platform dalam negosiasi perdagangan, menawarkan mekanisme penyelesaian sengketa dagang. Salah satu penyebab utama dalam sengketa perdagangan internasional di bidang pertanian adalah karena subsidi ekspor. WTO melarang menerapkan subsidi ekspor kecuali subsidi tersebut telah dicantumkan secara spesifik dalam list of commitments masing-masing negara anggota. Subsidi ekspor juga telah menyebabkan sengketa dagang antara Uni Eropa dengan Brazil pada bidang pertanian di sektor gula. Uni Eropa telah melanggar komitmen subsidi ekspor WTO dalam rezim gulanya yang diatur pada EC Council Regulation no 1260/2001 yang menyebabkan harga gula dunia mengalami distorsi pasar. Hal ini juga membawa kerugian yang cukup besar bagi Brazil yang merupakan eksportir gula terbesar di dunia. Atas dasar inilah, Brazil menggugat Uni Eropa melalui mekanisme penyelesaian sengketa dagang WTO. Dalam proses penyelesaian sengketa, Uni Eropa terbukti melanggar dan harus merubah aturan gulanya. Keputusan WTO secara patuh dilakukan oleh Uni Eropa, dengan menggunakan teori Compliance dari Hyoung-Kyu Che yang terdiri atas externality, market dan domestic based compliance mechanism. Teori tersebut akan digunakan untuk menjelaskan kepatuhan yang dilakukan Uni Eropa.