Biomarker Sel Cd4 Ikan Mas Koi (Cyprinus Carpio) Yang Terinfeksi Koi Herpes Virus (KHV) Pada Kolam Pemeliharaan

Main Author: Aryadi, Gus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6307/1/Gus%20Aryadi.pdf
http://repository.ub.ac.id/6307/
Daftar Isi:
  • Ikan koi merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi di Indonesia. Masalah utama dalam pemeliharaan ikan hias di Indonesia hingga saat ini salah satunya adalah tentang penyakit. Suhu perairan yang optimal bagi pertumbuhan ikan koi berkisar antara 20 – 30oC dan pH berkisar antara 6,5 – 8. Suhu air diketahui mempunyai peran didalam serangan infeksi penyakit pada hewan air misalnya serangan virus. Koi Herpes Virus (KHV) pada umumnya dapat hidup dan berkembang pada temperatur antara 18-27°C. KHV merupakan patogen ikan yang dominan menginfeksi ikan mas dan ikan koi (Cyprinus carpio dan C. carpio) dan telah menyebabkan penyakit dan kematian massal. Pada ikan, respons imun bawaan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal pertahanan menghadapi invasi patogen. CD4 adalah koordinator respons kekebalan tubuh, misalnya, memberikan bantuan pada sel B dalam produksi antibodi, dan juga meningkatkan respon imun seluler terhadap antigen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biomarker sel CD4 yang terdapat pada ikan mas koi yang terinfeksi KHV pada kolam pemeliharaan dengan metode imunositokimia. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April – Juni 2017, pengambilan sampel di desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan penjelasan secara deskriptif, menggambarkan keadaan lokasi penelitian secara nyata sesuai dengan keadaan di lapang dan dibuktikan melalui analisa data. Jumlah eritrosit (sel darah merah) pada pengamatan ikan yang terinfeksi KHV adalah 97000 sel/mm3, sedangkan ikan sehat 2110000 sel/mm3. Jumlah eritrosit ikan yang terinfeksi KHV lebih rendah daripada ikan sehat. Eritrosit berguna untuk transfer oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh ikan. Jumlah leukosit pada pengamatan ikan yang terinfeksi KHV adalah 178000 sel/mm3, sedangkan ikan sehat 71750 sel/mm3. Jumlah leukosit ikan yang terinfeksi KHV lebih tinggi daripada ikan sehat. Leukosit berguna untuk sistem pertahanan tubuh ikan terhadap patogen. Hasil pengukuran nilai hematokrit 15 % dan berada di bawah kisaran normal. Nilai hematokrit berguna untuk mengetahui terjadinya anemia atau tidaknya pada darah. Hasil prensentasi difernsial leukosit ikan terinfeksi KHV adalah 69 % limfosit, 11 % monosit dan 20 % neutrofil, sedangkan ikan sehat adalah 85 % limfosit, 5 % monosit dan neutrofil 10 %. Diferensial leukosit berguna untuk mengetahui komposisi jenis leukosit serta untuk mengetahui keadaan kesehatan ikan. Hasil positif pemeriksaan Imunositokimia ditunjukan dengan warna coklat keemasan. Warna keemasan menunjukan adanya lokasi antigen dan di antigen tersebut terdapat seldarah limfosit yang mana CD4 merupakan bagian dari limfosit T yang terletak dipermukaan sel. Kisaran suhu 25 - 28OC, nilai kecerahan 100%, pH 8 - 8,2, nilai DO 8,7 – 10,12, nilai amonia 0,03 – 0,09. Berdasarkan data parameter kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran normal untuk kehidupan Ikan koi walaupun suhu mengalami fluktuasi dan amonia mempunyai nilai diatas normal. Salah satu penyebab menurunnya sistem imun ikan diduga terjadi akibat meningkatnya nilai ammonia dan fluktuasi suhu.