Analisis Kandungan Karbon Organik Pada Mangrove Rhizophora Apiculata Di Areal Mangrove Upt Perikanan Air Payau Dan Laut FPIK UB, Probolinggo
Main Author: | Ma’ariz, Syamsul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6303/ |
Daftar Isi:
- Mangrove tumbuh berkembang di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Hutan mangrove merupakan produsen primer yang dapat menyerap karbon dengan tingkat intensitas yang lebih besar daripada tumbuhan daratan. Kandungan karbon pada tanaman menggambarkan berapa besar tanaman tersebut dapat mengikat CO2 dari udara. Sebagian karbon akan diubah menjadi energi untuk proses fisiologi tanaman dan sebagian masuk ke dalam struktur tumbuhan dan menjadi bagian dari tumbuhan, seperti selulosa yang tersimpan pada batang, akar, ranting dan daun. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Adapun penelitian untuk mengetahui kandungan karbon organik yang terdapat pada akar, batang, dan daun mangrove Rhizophora apiculata dan untuk analisis %C organik dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Metode survei dilakukan dengan melihat dan melakukan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu penelitian. Kandungan C Organik dihitung dengan menggunkan metode Analisis C-Organik dengan Metode Walkey-Black. Hasil Pada pengukuran karbon ukuran pancang stasiun 1 didapatkan hasil total sebesar 2,048 kg/kg-kering, pada stasiun 2 didapatkan hasil sebesar 2,057 kg/kg-kering, dan pada stasiun 3 sebesar 2,035 kg/kg-kering. Pada ukuran tiang stasiun 1 didapatkan hasil total sebesar 2,055 kg/kg-kering, pada stasiun 2 didapatkan hasil sebesar 2,051 kg/kg-kering, dan pada stasiun 3 sebesar 2,031 kg/kg-kering. serapan total CO2 tertinggi pada ukuran pancang adalah pada stasiun 2 yaitu sebesar 7,546 CO2/kg-kering dan nilai serapan terendah adalah stasiun 3 yaitu sebesar 7,472 CO2/kg-kering. Pada ukuran tiang hasil serapan CO2 tertinggi diperoleh pada stasiun 1 sebesar 7,542 CO2/kg-kering sedangkan nilai serapan terendah ada pada stasiun 3 yaitu sebesar 7,454 CO2/kg-kering. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan karbon organik khususnya pada mangrove jenis Rhizopora apiculata. disamping itu perlu dilakukanya penelitian tentang perbandingan serapan CO2 dengan mangrove jenis lainya untuk melihat perbandingan serapan mangrove mana yang paling optimal untuk menyerap CO2 diudara.