Identifikasi Jenis Dan Beberapa Parameter Biologi Pada Ikan Hiu Dan Pari Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Main Author: Zulkarina, Natasya Quamila
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/6281/
Daftar Isi:
  • Elasmobranchii adalah kelompok ikan bertulang rawan yang penting dan memiliki nilai komersial tinggi. Jumlah spesies elasmobranchii di dunia mencapai 1000 spesies. Sifat-sifat biologi elasmobranchii antara lain fekunditas rendah, pertumbuhan lambat, umur yang panjang dan resiko kematian tinggi pada semua tingkat umur. Elasmobranchii saat ini sedang menghadapi masalah terhadap tingginya laju kepunahan akibat pengambilan berlebih (over fishing) yang dipicu oleh tingginya permintaan pasar akan daging dan kulit pari serta sirip hiu. Perairan indonesia memiliki keragaman jenis hiu dan pari yang cukup tinggi. Sejumlah 221 jenis ikan hiu dan pari ditemukan di perairan indonesia, yang terdiri dari 117 jenis hiu, 101 jenis pari, dan 3 jenis ikan hiu hantu yang termasuk kedalam 44 suku. Namun kondisi saat ini menunjukkan bahwa beberapa jenis ikan hiu dan pari telah mengalami penurunan populasi, bahkan ada yang sudah mengalami kepunahan. Konvensi tentang perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar “Convention on International Trade of Wild Fauna and Flora” (CITIES) pada Convention of The Parties (CoP) yang berlangsung pada bulan maret 2013 telah menyepakati masuknya lima spesies ikan hiu dalam daftar Appendix II, empat spesies hiu diantaranya terdapat di indonesia yaitu tiga spesies ikan hiu martil (Syphrna Lewini, S. Mokarran, S. Zygaena) serta ikan hiu koboi (Charcarinus Longimanus) dan 2 spesies pari yaitu Pari Manta birostris, Manta alfredi (KKP, 2015). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yang pertama untuk mengidentifikasi spesies dari ikan hiu dan pari, kedua untuk mengetahui spesies dominan serta ketiga dan keempat menganalisis beberapa parameter (nisbah kelamin, distribusi frekuensi panjang, dan tingkat kematangan klasper pada ikan hiu dan pari) Hasil dari penelitian ini ditemukan keseluruhan ikan hiu dan pari sebanyak 715 ekor. Pada ikan hiu ditemukan sebanyak 430 ekor dan pada pari ditemukan sebanyak 285 ekor, pada hiu teridentifikasi 16 spesies dari 2 ordo, 6 famili, dan 8 genus dan pada pari teridentifikasi terdapat 12 spesies dari 3 ordo, 7 famili, dan 9 genus, Ikan hiu yang paling banyak didaratkan spesies Chiloscylium punctatum sebanyak 105 ekor atau sebesar 14.69 %, lalu pada tempat kedua dari spesies Syphrna Lewini sebanyak 85 ekor atau sebesar 11.89 %, kemudian di tempat ketiga pada spesies hamigaleus microstoma sebanyak 53 ekor atau sebesar 7.41 %, dan spesies Rhynchobatus Australie sebanyak 96 ekor atau sebesar 13.43 %, ditempat kedua pada spesies Dasyatis Kuhlii sebanyak 64 ekor atau sebesar 8,95 %, selanjutnya ditempat ketiga pada spesies Rhina ancyclostoma sebanyak 24 ekor atau sebesar 3.36 %, dan status konservasi dari 28 spesies ini banyak yang masuk pada tiga kategori yaitu kategori NE, NT, dan VU. Ikan hiu dan pari yang didaratkan berdasarkan length at first maturity sebagian besar belum matang gonad dan tidak layak tangkap, Presentase nisbah kelamin ikan hiu jantan dan betina lebih banyak hiu jantan, sedangkan pada pari lebih banyak pari betina dibandingkan jantan, Tingkat kematangan klasper lebih banyak terdapat pada kategori NC dan NFC dibandingkan FC, itu menandakan bahwa klasper ikan hiu dan pari jantan lebih banyak yang belum matang.