Pengaruh Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Keragaan Usahatani Kubis (Brassica oleracea L.) Di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Main Author: | Husada, Chrisneper Fitra Prawira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6279/ |
Daftar Isi:
- Sistem usahatani konservasi, adalah teknologi yang dapat menjaga kesuburan lahan dan ketahanan lingkungan pertanian. Potensi alih fungsi lahan yang tinggi juga menjadi masalah yang sering muncul pada daerah DAS, seperti pada lokasi penelitian. Alih fungi lahan yang berpotensi terjadi adalah pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi lahan hunian maupun lahan hutan yang dibuka menjadi lahan pertanian. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya vegetasi tanaman yang menjadi penyangga lingkungan. Ini juga akan berdampak pada penyerapan air dalam tanah yang menjadi salah satu fungsi hidrologi DAS, yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan lingkungan pada DAS hulu.Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan usahatani, dan menganalisis pengaruh penerapan usahatani terhadap keragaan usahatani petani yang berusahatani kubis di Desa Sumber Brantas, Bumiaji, Kota Batu. Peneliti pada panelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dan kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan malalui wawancara dan observasi non-partisipatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumber Brantas, Kecamataan Bumiaji Kota Batu pada bulan Mei hingga Juni 2017. Metode analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (SEM-PLS) dengan responden 30 petani kubis. Model konstruk yang digunakan adalah formatif konstruk dengan variabel laten yaitu karakteristik petani, karakteristik lahan, pengetahuan tentang usahatani konservasi, penerapan usahatani konservasi, dan keragaan usahatani. Peneliti menduga bahwa karakteristik petani, karakteristik lahan, dan pengetahuan tentang usahatani konservasi secara signifikan mempengaruhi penerapan usahatani konservasi, serta penerapan usahatani konservasi secara signifikan berpengaruh terhadap keragaan usahatani. Peneliti menduga bahwa karakteristik petani, karakteristik lahan, dan pengetahuan tentang usahatani konservasi mempengaruhi penerapan usahatani konservasi, serta penerapan usahatani konservasi berpengaruh secara positif terhadap keragaan usahatani. Hasil dari analisis disimpulkan seluruh variabel berpengaruh positif terhadap variabel lain, dengan kata lain seluruh hipotesis diterima seluruhnya. Karakteristik petani berpengaruh positif terhadap penerapan usahatani konservasi dengan koefisien path 0.327 dan signifikan dengan nilai p 0.022 (<0.05). Variabel karakteristik lahan berpengaruh positif terhadap penerapan usahatani konservasi dengan koefisien path sebesar 0.149 dan signifikan dengan nilai p 0.034 <0.05). Variabel pengetahuan usahatani konservasi berpengaruh positif terhadap penerapan usahatani konservasi dengan koefisien path sebesar 0.557 dan signifikan dengan nilai p <0.001 (<0.05), serta persentase pengaruh sebesar 35%. Penerapan Usahatani Konservasi berpengaruh positif terhadap keragaan usahatani dengan koefisien path sebesar 0.381 dan signifikan dengan nilai p 0.009 (<0.05) dengan persentase pengaruh sebesar 14%, Dan setiap indikator berpengaruh positif pula pada setiap variabel. Dari penjabaran sebelumnya dapat diambil i 5 keterangan bahwa variabel karakteristik petani, karakteristik lahan, serta pengertahuan tentang usahatani konservasi mempengaruhi penerapan usahatani konservasi yang dilakukan oleh petani. Penerapan usahatani akan menyeimbangkan lingkungan menjadi lebih baik yang berimbas pada meningkatnya produktivitas dan secara tidak langsung pada pendapatan yang di peroleh petani kubis. Begitu juga dengan biaya yang keluarkan petani kubis, setiap penerapan usaha konservasi memerlukan biaya tambah. Namun biaya tersebut memberikan efek positif bagi usahatani yang dijalankan. Berdasarkan data hasil penelitian ini disarankan untuk adanya peningkatan tingkat pendidikan serta pengertahuan petani erhadap usahatani konservasi yang menjadi faktor penting dalam penentuan keputusan petani dalam penerapan usahtani konservasi. Peningkatan pengetahuan ini menjdai tanggung jawab bersama pihak-pihak terkait seperti pihak pemerintah desa hingga pihak pemerintah daerah, serta perlu adanya partisipasi aktif dari petani. Penelitian berikutnya yang hampir serupa dengan penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan dari penelitian ini.