Tujuan Rusia dalam Penjatuhan Sanksi Ekonomi Komoditas Pangan ke Uni Eropa pada Tahun 2014
Main Author: | Auxiliadora R., Maria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/6273/ |
Daftar Isi:
- Pada tahun 2014, hubungan dagang antara Rusia dan Uni Eropa mencapai puncak penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut disebabkan adanya pemberlakuan sanksi ekonomi komoditas pangan yang diberlakukan oleh Rusia kepada Uni Eropa pada bulan Agustus 2014 atas keputusan Uni Eropa yang juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait campur tangan Rusia atas perpecahan di Ukraina dan aneksasi Krimea. Hal tersebut menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi kedua belah pihak dikarenakan Rusia memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap impor komoditas pangan. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa Rusia hampir tidak bisa memproduksi bahan pangannya sendiri sehingga harus mengimpor dari Uni Eropa. Uni Eropa sendiri merupakan partner terbesar bagi Rusia dalam hal impor komoditas pangan, sedangkan Rusia merupakan partner kedua terbesar bagi Uni Eropa setelah Amerika Serikat. Sengketa dagang ini sempat diajukan ke Badan Penyelesaikan Sengketa WTO di bulan Juli 2014 namun Rusia kalah dalam sengketa tersebut. Penelitian ini menjadi menarik untuk diteliti dikarenakan Rusia berani menjatuhkan sanksi kepada Uni Eropa bahkan ketika negara-negara barat memberi tekanan kepada Rusia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan konsep sanksi dari David W. Hunter untuk menjawab tujuan Rusia dalam menjatuhkan sanksi kepada Uni Eropa ditahun 2014 tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu menjawab tujuan Rusia dalam penjatuhan sanksi sehingga sanksi tersebut dapat berlangsung hingga tahun 2018 ini.